"Imbauan ini diberikan mengingat pemerintah Korea Utara telah melakukan lockdown dengan menutup akses lalu lintas orang dan barang. Kebijakan ini diberlakukan oleh pemerintah Korea Utara sejak awal pandemi hingga batas waktu yang belum ditentukan

Beijing (ANTARA) - Sedikitnya 15 staf Kedutaan Besar RI di Pyongyang, termasuk duta besar, meninggalkan Korea Utara melalui China.

Mereka tiba di Dandong, Provinsi Liaoning, China, yang terpisahkan oleh sungai dengan wilayah Korut, Jumat.

Selanjutnya mereka akan menjalani karantina selama 14 hari di China sebelum bertolak menuju Indonesia.

Staf kedutaan Indonesia di Korut dan satu-satunya staf kedutaan Bulgaria termasuk dalam rombongan diplomat dan ekspatriat yang meninggalkan Korut melalui China dengan menggunakan jalur darat pada Jumat siang itu sehingga makin sedikit orang asing yang masih bertahan di Pyongyang, Ibu Kota Korut, tulis NK News.

Seperti diberitakan ANTARA sebelumnya, Kementerian Luar Negeri RI memutuskan untuk memulangkan sementara duta besar dan diplomat dari Korut sebagai respons penguncian wilayah yang diberlakukan negara itu berkaitan dengan pandemi COVID-19.


Baca juga: Respons penguncian COVID-19, Kemlu pulangkan diplomat dari Korut

Baca juga: Kim Jong Un tegur pejabat atas kegagalan pekerjaan anti pandemi COVID


Menurut juru bicara Kemenlu RI Teuku Faizasyah di Jakarta, Kamis (22/7), sejak akhir 2020 pemerintah Korut telah mempersilakan perwakilan asing untuk sementara waktu memindahkan atau memulangkan staf diplomatik asing atau organisasi internasional dari negara tersebut.

"Imbauan ini diberikan mengingat pemerintah Korea Utara telah melakukan lockdown dengan menutup akses lalu lintas orang dan barang. Kebijakan ini diberlakukan oleh pemerintah Korea Utara sejak awal pandemi hingga batas waktu yang belum ditentukan," ujarnya.

Kemlu Korut pada Desember 2020 pernah menyatakan bahwa negaranya kemungkinan tidak akan melonggarkan pembatasan hingga pandemi COVID-19 berakhir. Beberapa pihak meyakini lockdown tersebut akan berlangsung hingga 2022 atau 2023.


Baca juga: Banjir dan longsor di India, 18 tewas dan puluhan hilang

Baca juga: Penerima vaksin di Singapura sumbang 75 persen kasus COVID-19

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2021