Pinera, menurut Irman kepada pers di Jakarta, Kamis, telah menunjukkan sikap kepemimpinan secara optimal dengan membela habis-habisan dan menyelamatkan rakyat yang ada di bawah lapisan bumi.
"Begitulah seharusnya seorang pemimpin yang benar-benar menjalankan amanat konstitusi untuk melindungi rakyatnya. Ketika nyawa rakyatnya dipertaruhkan oleh satu kondisi, dia memerintahkan segala upaya menyelamatkan rakyatnya tanpa peduli dengan biaya yang harus dibayarkan oleh negara," katanya.
Seorang pemimpin negara, kata Irman, di mana pun, harus melindungi rakyatnya, meskipun rakyatnya ada di kedalaman 600 meter di kerak bumi. "Konstitusi semua negara pasti menegaskan hal itu bahwa negara wajib melindungi rakyatnya di mana pun, meskipun rakyatnya berada 600 meter di bawah tanah," katanya.
Menurut dia, Indonesia sampai saat ini memang belum bisa menciptakan hal seperti itu. "Jangankan 600 meter di bawah bumi, para TKI yang berada di Malaysia saja tidak bisa sepenuhnya dilindungi oleh negara. Hak-hak rakyat sejak UUD ini ada seperti hak fakir-miskin dan anak telantar untuk dipelihara negara, sampai detik ini belum bisa diberikan oleh negara," katanya.
Pemimpin di mana pun jika bersikap seperti itu tentu dukungan rakyat bisa didapatkan tanpa rekayasa dan pencitraan dengan biaya mahal.
"Citra seorang pemimpin itu seharusnya memang muncul dengan langkah-langkah seperti itu, bukan dengan beriklan dan klaim keberhasilan karena rakyatlah yang menilai hal itu. Saya yakin apa yang dilakukan Pinera bukanlah `setting`-an, tapi memang sebuah sikap yang patut ditiru," katanya.(*)
(T.S023/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010