Jeddah (ANTARA News) - Hingga Kamis petang, air ledeng di Bandara Haji King Abdul Aziz masih belum mengalir, sehingga menyebabkan para Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dan jemaah dari tanah air yang baru tiba di bandara tersebut mengalami kesulitan.
Kesulitan sangat dirasakan ketika petugas dan jemaah haji ke kamar kecil untuk buang hajat. Pantauan Antara di sejumlah tempat, WC dan tempat mengambil air wudhu, ketiadaan air telah menyebabkan beberapa ruang mengeluarkan aroma tak sedap.
Kepala Daker Jeddah, Ahda Barori, Kamis, mengatakan, keadaan ini diharapkan segera berakhir jika pipa ledeng besar yang pecah segera diperbaiki. Pihak otoritas di Bandara tersebut masih berusaha memperbaiki kerusakan pipa tersebut.
Untuk mengatasi keadaan tersebut, pihak Bandara setempat telah mengerahkan sejumlah mobil pembawa air bersih yang kemudian airnya di tuangkan ke dalam bak sampah sebagai bak penampungan sementara. Jika ada petugas atau orang yang hendak shalat, dapat mengambil air wudhu dengan cara menyiduk menggunakan botol kemasan.
"Keadaan itu yang bisa dilakukan pihak bandara," kata Ahda sambil minta pengertian agar semua pihak dapat memahami kesulitan yang dialami pihak bandara atas kasus tersebut.
Sebetulnya, untuk pengganti wudhu, bisa pula dengan cara tayamum. "Saya kira, untuk jemaah hal ini sudah bisa dilakukan mana kala keadaan darurat terjadi. Dalam pelajaran manasik haji, tokh sudah ada," ia menjelaskan.
Kapan pipa ledeng yang pecah tersebut dapat berfungsi kembali, hingga kini belum dapat dipastikan, katanya.(*)
(ANT/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010