Jakarta (ANTARA News) - Komisi III DPR RI menyetujui calon Kapolri, Komjen Timur Pradopo, menjadi Kapolri menggantikan Jenderal Bambang Hendarso Danuri. Fraksi-fraksi besar seperti Fraksi Partai Demokrat, Fraksi Partai Golkar, Fraksi PDIP, Fraksi PKS, Fraksi PAN tidak menyatakan penolakan.
Fraksi Partai Demokrat melalui juru bicaranya, Didi Irawadi Syamsuddin, mengatakan, Komjen Timur Pradopo adalah sosok yang memiliki kapasitas dan kapabilitas.
"FPD setuju dengan pengangkatan Timur karena memiliki kapasitas dan kapabilitas, itu sesuai dengan pilihan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono," kata Didi saat menyampaikan pendapat akhir fraksi Demokrat dalam uji kelayakan dan kepatutan di Gedung DPR, Jakarta, Kamis.
Tak beda dengan FPD, Fraksi Partai Golkar juga menyetujui Komjen Timur sebagai Kapolri.
"Dengan mengucap Bismillah, Fraksi Golkar menyetujui Komjen Timur menjadi Kapolri baru menggantikan Bambang Hendarso Danuri," kata Edisan Betaubun.
Juru bicara FPDIP Eva Sundari mengatakan, Fraksi PDIP menerima Timur Pradopo.
"Tapi fraksi PDIP akan memberikan catatan-catatan seperti Polri harus independen, Polri tidak berpihak pada penguasa seperti masa lalu, Polri harus pastikan bahwa tidak ada lagi tindak kekerasan seperti kasus Ciketing. Selamat bertugas kepada Timur Pradopo," kata Eva.
Fraksi PKS melalui juru bicaranya Nasir Djamil juga berpendapat sama, yakni menyetujui dan menerima Komjen Timur Pradopo.
"Walaupun Timur belum matang, dewasa, tapi kalau sudah menjadi Kapolri, diharapkan bisa matang, dewasa, bisa membenahi internal Polri," kata Nasir.
Fraksi PAN juga menyetujui dan menerima Komjen. Tapi FPAN tetap memberikan catatan-catatan yang harus dilakukan oleh Timur bila telah menjadi Kapolri seperti pemberantasan korupsi, revitalisasi internal Polri, penandatanganan pakta integritas.
"Kita menghargai pilihan Presiden Yudhoyono. FPAN menyetujui dan menerima Komjen Timur," kata Andi Anshar Cakra Wijaya.
Fraksi PPP, PKB yang juga mitra koalisi pemerintah dan tergabung dalam Sekretariat Gabungan juga menyatakan persetujuannya.
Didi Irawadi berharap, keputusan malam ini harus harus diterima dengan legowo dan berpikiran positif.
"Semoga uji kepatutan dan kelayakan ini bisa memberikan kesempatan bagi Timur untuk bekerja," kata Didi.
Apa yang terjadi malam ini, tambah dia, telah dilakukan lobi- lobi dengan teman-teman dari fraksi lain.
"Kita memang melakukan lobi-lobi karena Timur Pradopo adalah calon yang baik. Ada tim dari FPD yang melakukan lobi-lobi," kata Didi.(*)
(ANT-134/M012/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010