Jakarta (ANTARA) - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyalurkan sejumlah produk inovasi dan teknologi dalam kegiatan Bakti Inovasi Teknologi Tahun 2021 untuk membantu memperkuat penanganan pandemi COVID-19 di Tanah Air.
"Bakti Inovasi Teknologi BPPT Tahun 2021 akan semakin memperkuat upaya 3T (testing, tracing, treatment) pemerintah, dimulai dari memperluas jumlah testing (tes) masyarakat dengan menggunakan mBioCov-19 hingga membantu fasilitas kesehatan untuk terus memberikan yang terbaik kepada masyarakat luas," kata Kepala BPPT Hammam Riza, dalam acara "Bakti Inovasi BPPT dalam Upaya Penanganan COVID-19" di Jakarta, Jumat.
Sejumlah produk inovasi tersebut adalah ventilator darurat, reagen PCR mBioCov-19, reagen ekstraksi RNA, viral transport medium (VTM) serta suplemen kesehatan, yaitu Whole Beta dan Stamilic.
Pada Bakti Inovasi Teknologi Tahun 2021, BPPT memberikan 43.900 tes reagen PCR mBioCov-19, 65.000 tes reagen ekstraksi RNA dan 27.000 VTM, dan akan didistribusikan ke beberapa laboratorium serta mitra BPPT, yakni Rumah Sakit (RS) TNI Ridwan Meuraksa di Jakarta Timur, RS TNI Putri Hijau di Medan, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Bogor, UPT Labkesda Kota Bandung, UPT Labkesda Kabupaten Tangerang, serta Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Universitas Gadjah Mada.
Hammam menuturkan Reagen PCR mBioCov-19 digunakan untuk melakukan pemeriksaan spesimen COVID-19, serta didesain menggunakan target N2 dan RdRP dari SARS-Cov-2 sesuai sekuens virus Indonesia. Alat pendeteksi COVID-19 itu merupakan hasil kerja sama BPPT, PT Biofarma dan Nusantics.
Menurut Hammam, dengan penggunaan reagen itu, diharapkan dapat membantu menambah jumlah kapasitas tes COVID-19 di Indonesia.
Ventilator darurat yang merupakan hasil inovasi Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan COVID-19 (TFRIC-19) Tahun 2020 yang akan dipinjamkan kepada Dinas Kesehatan Provinsi Banten. Diharapkan dua unit ventilator darurat tersebut bisa digunakan dengan optimal untuk memberikan penguatan perawatan kepada pasien COVID-19, khususnya di wilayah Banten.
Selain itu, saat ini BPPT juga sedang menuntaskan inovasi dua produk suplemen kesehatan, yakni Whole Beta dan Stamilic. Kedua produk tersebut dirancang untuk dapat memberikan peningkatan daya tahan tubuh atau imunitas masyarakat luas, utamanya pada masa pandemi COVID-19.
Whole Beta merupakan produk hasil fermentasi dari ragi hitam Aureobasidium pullulans. Senyawa aktif yang terkandung di dalamnya adalah polisakarida yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh (imunomodulator) dan manfaat lain untuk kesehatan.
Stamilic adalah produk suplemen kesehatan berbasis black garlic yang diproses dengan teknik khusus dan diperkaya dengan ekstrak jahe merah. Produk tersebut dirancang untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan untuk pengendalian komorbid dalam menghadapi COVID-19.
Pada acara itu, BPPT juga meluncurkan aplikasi SiJempol 4.0 dalam upaya meningkatkan 3T di lingkungan BPPT. Sebelumnya, aplikasi SiJempol digunakan dalam mempermudah pengelolaan data kesehatan pegawai, termasuk membantu proses pencatatan data vaksinasi pegawai yang digelar BPPT Maret 2021.
Dalam versi terbarunya, aplikasi SiJempol dilengkapi dengan dashboard yang berisi detail informasi pencatatan pegawai yang terkonfirmasi positif COVID-19. Pada dashboard dapat diketahui status pegawai aktif, hingga pencatatan pegawai yang sembuh. Pengguna juga dapat mengetahui perkembangan kasus harian secara tiap saat dan peta sebaran kasus aktif.
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021