Jakarta (ANTARA) - Pertandingan tenis pada Olimpiade Tokyo mungkin akan terasa berbeda setelah sejumlah nama besar memutuskan mundur dari ajang olahraga multievent dunia yang ditunda satu tahun karena pandemi itu.
Roger Federer, Rafael Nadal, Dominic Thiem, Serena Williams dan Bianca Andreescu merupakan sederet petenis top dunia yang telah mengumumkan pengunduran diri mereka dari Olimpiade Tokyo, yang akan dibuka pada malam ini dan berlangsung hingga 8 Agustus.
Baca juga: Deretan petenis top dunia yang mundur dari Olimpiade Tokyo
Meski begitu, Olimpiade Tokyo masih menyisakan sejumlah bintang yang siap memanaskan lapangan tenis pada pesta olahraga empat tahunan tersebut, di antaranya Novak Djokovic dan Naomi Osaka yang diunggulkan untuk menjadi juara.
Berikut lima petenis yang patut dinanti di Olimpiade Tokyo, seperti dikutip dari Reuters, Jumat.
Naomi Osaka (Jepang)
Juara Grand slam empat kali Naomi Osaka digadang-gadang berpeluang kuat untuk meraih emas dalam debutnya di Olimpiade pada laga kandang dan sekaligus menjadi favoritnya, yakni pertandingan lapangan keras.
Osaka kembali ke kompetisi untuk pertama kalinya dalam dua bulan terakhir setelah mundur dari French Open pada Mei dan melewatkan Wimbledon bulan lalu untuk mengambil jeda usai mengungkapkan kondisi kesehatan mentalnya.
Baca juga: Osaka bersedia lakukan jumpa pers di Olimpiade Tokyo
Novak Djokovic (Serbia)
Novak Djokovic akan berburu emas Olimpiade pertamanya. Kemenangan di Tokyo juga akan membuatnya menjadi pemain pria pertama yang menyabet Golden Slam tahun ini setelah menyapu tiga gelar utama Australia Open, French Open dan Wimbledon pada awal Juli.
Petenis Serbia yang telah mengoleksi 20 gelar Grand Slam itu pernah meraih medali perunggu pada Olimpiade Beijing 2008, namun ia gagal memperbaiki atau bahkan menyamai penampilannya di dua Olimpiade Musim Panas berikutnya setelah takluk dua kali dari Juan Martin Del Potro asal Argentina.
Baca juga: Djokovic jajal venue Olimpiade Tokyo, siap hidupkan mimpi Golden Slam
Iga Swiatek (Polandia)
Iga Swiatek dari Polandia mencuri perhatian pada 2020. Dia memikat penonton dengan sikap tenang dan permainan agresif di semua lapangan dalam perjalanannya memenangkan French Open pada usia 19 tahun. Ia merupakan pemain termuda yang menjuarai Roland Garros setelah Monica Seles pada 1992.
Putri dari seorang pedayung Olimpiade Tomasz Swiatek itu menyabet medali emas pada nomor ganda di Olimpiade Remaja Musim Panas 2018, dan kini ia menargetkan medali di Tokyo.
Andy Murray (Inggris)
Andy Murray dari Inggris akan berusaha menjadi orang pertama yang menyelesaikan hattrick medali emas tunggal Olimpiade di Tokyo setelah mengklaim kemenangannya pada Olimpiade London 2012 dan mengulangi prestasi itu di Rio de Janeiro empat tahun kemudian.
Berkompetisi di Olimpiade keempatnya, Murray yang berusia 34 tahun itu berusaha keras untuk bisa kembali bugar sepenuhnya setelah operasi pinggul pada 2019 lalu.
Baca juga: Andy dan Jamie Murray siap berlaga dalam Olimpiade Tokyo
Ons Jabeur (Tunisia)
Karir dan peringkat petenis Tunisia Ons Jabeur terus menanjak sejak menjadi perempuan Arab pertama yang mencapai perempat final Grand Slam Australian Open tahun lalu.
Berada di peringkat 30 besar, Jabeur telah memenangkan hati para penggemar dari seluruh dunia dengan gaya permainannya yang cerdik dan sering kali membingungkan lawan dengan sentuhan variasinya yang cekatan.
Pertandingan tenis Olimpiade Tokyo akan berlangsung di Ariake Tennis Park pada Sabtu, 24 Juli, hingga Minggu, 1 Agustus.
Baca juga: Elina Svitolina incar medali di Olimpiade Tokyo
Baca juga: Barty bidik emas Olimpiade setelah juarai Wimbledon
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021