Washington (ANTARA News) - Gedung Putih, Rabu, mengatakan bahwa kunjungan "provokatif" Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad ke Beirut membuktikan bahwa Hezbullah lebih peduli terhadap Iran daripada rakyat Lebanon.
Ahmadinejad sebelumnya mendapat penyambutan laiknya pahlawan di Lebanon dan pada Kamis ia berencana melakukan perjalanan ke satu tempat yang terletak hanya beberapa kilometer dari perbatasan Israel, sebuah kunjungan yang telah menimbulkan kekhawatiran di Israel, karena sejarah anti-Yahudinya.
Juru bicara Gedung Putih Robert Gibbs mengatakan kunjungan Ahmadinejad menunjukkan bahwa Presiden Iran terus melakukan "cara-cara provokatif" bahkan ketika ia membawa negaranya
ke dalam kesulitan ekonomi yang lebih dan kekacauan akibat sanksi nuklir.
"Saya pikir itu juga menunjukkan nilai-nilai kesetiaan Hezbullah kepada Iran (berada) di atas kesetiaan kepada Lebanon," kata Gibbs.
Ahmadinejad disambut dengan taburan beras dan kelopak mawar oleh puluhan ribu pendukung Hezbullah yang berbaris di sepanjang jalan-jalan dan melambaikan bendera Iran saat iring-iringan mobilnya bergerak menuju istana presiden dari bandara Beirut.
Kunjungan dua hari itu dinilai sebagai dorongan utama bagi kelompok gerilyawan Syiah Hezbullah tetapi telah memicu kritik dari anggota mayoritas parlemen Lebanon yang pro-Barat, yang melihatnya sebagai upaya untuk menggambarkan negara itu sebagai "sebuah markas Iran di Mediterania."
Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton sebelumnya mengecam setiap upaya apapun yang dilakukan oleh Presiden Iran untuk melemahkan kedaulatan Lebanon.
"Kami menolak setiap upaya untuk mengguncang atau mengobarkan ketegangan di Lebanon," kata Hillary di Kosovo. "Kami berharap bahwa tidak seorang tamu pun dapat melakukan atau mengatakan apa pun yang akan dapat menyebabkan ketegangan yang lebih besar atau ketidakstabilan di negara itu."
Juru bicara Hillary, Philip Crowley, yang berbicara kepada wartawan di Washington, mengulangi komitmen Amerika Serikat untuk keamanan dan kedaulatan Lebanon.
"Kami memahami bahwa ada negara-negara seperti Iran dan subkelompok seperti Hezbullah yang mencoba untuk merusak efektivitas pemerintah nasional dan kedaulatan Lebanon sendiri," katanya.
Ketika ditanya apakah kunjungan Ahmadinejad ke Lebanon selatan akan menimbulkan ketegangan, Crowley berkata, "Kami menyatakan keprihatianan mengenai peran yang saat ini dimainkan Iran di kawasan dan akan mengawasi dengan hati-hati apa yang dilakukan Presiden Ahmadinejad."(*)
AFP/G003/M016
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010