Indeks Bursa Efek Indonesia diperkirakan masih dapat mencapai rekor baru, karena pelaku pasar khususnya asing makin aktif membeli saham, setelah pemerintah AS berencana membuat dana paket stimulus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi AS lebih baik lagi, kata analis PT Millenium Danatama Securities, Ahmad Riyadi di Jakarta, Kamis.
Indeks BEI naik 19,079 poin atau 0,53 persen menjadi 3.630,760 dan indeks LQ-45 bertambah 4,386 poin atau 0,69 persen menjadi 676,075 poin.
Ahmad Riyadi mengatakan, indeks apabila tidak ada hambatan maka pada Oktober ini akan dapat membuat rekor baru mencapai 3.700 poin, karena pasar makin positif.
Terpuruk dolar yang terjadi sejak awal pekan dan makin aktifnya pelaku asing bermain di pasar saham Indonesia merupakan faktor yang memicu indeks terus menguat, katanya.
Kenaikan indeks BEI, lanjut dia, memberikan gambaran nyata bahwa ekonomi Indonesia tetap tumbuh yang mendorong pelaku asing makin aktif bermain di pasar dimana pertumbuhan ekonomi pada 2011 ditargetkan mencapai 6,4 persen.
"Kami optimis apabila semua sektor dapat tumbuh, maka ekonomi nasional akan semakin berjalan dengan lebih baik lagi," ucap Ahmad Riyadi .
Menurut dia, kenaikan indeks yang berlanjut itu juga memberikan nilai positif terhadap rupiah yang akan terus bergerak naik, meski kenaikan itu dihambat oleh masuknya Bank Indonesia (BI) ke pasar.
BI hanya menjaga rupiah agar tidak mengalami kenaikan yang terlalu cepat, ujarnya.
Saham-saham yang mengalami kenaikan yaitu saham Indo Tambang Mega naik Rp100 menjadi Rp44.650, saham Gudang Garam menguat Rp400 menjadi Rp49.950, saham Astra Internasional menguat Rp400 menjadi Rp57.900.
Selain tu saham BRI bertambah Rp200 menjadi Rp11.200, saham BNI naik Rp75 menjadi Rp4.075, saham NISP Rp70 menjadi Rp1.800 dan saham BCA naik Rp50 menjadi Rp6.950 serta saham Indosat naikRp200 menjadi Rp6.450.
(CS/B010)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010