London (ANTARA News) - Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Inggris, Dr Suyanto Mahdiputra, menyampaikan harapannya kepada umat Islam Indonesia untuk mengambil peran terdepan dalam mananggapi berbagai permasalahan menyangkut kemaslahatan umat.
Hal itu disampaikan dalam pertemuan tahunan para pengurus ICMI Inggris yang berlangsung di Wisma Merdeka, London, demikian keterangan pers organisasi tersebut kepada ANTARA News di London, Kamis.
Para pengurus ICMI Inggris dalam pertemuan itu melakukan evaluasi mempertanyakan kembali peran dan sepak terjang organisasi ICMI dalam menjawab berbagai permasalahan umat.
"Sudah waktunya masyarakat Islam Indonesia mengambil (peranan, red) leading dalam menyuarakan aspirasi umat dan menentukan arah perjalanan dunia Islam ke depan," ujar mantan Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Inggris itu.
Mahdiputra berpendapat bahwa dengan lebih dari 200 juta umat, Indonesia harus menjadi diplomat atau pemimpin bagi dunia Islam dan masyarakat Islam Indonesia harus mampu mengemban tanggung jawab ini.
Ia menilai, kiblat dunia Islam akan beralih ke timur dengan semakin dikenalnya Indonesia sebagai bukti nyata (the living proof ) bahwa Islam dan demokrasi dapat berjalan secara sinergis sebagaimana diakui oleh para pakar muslim dan non-muslim.
Kehidupan masyarakat Islam Indonesia yang demokratis, pluralis dan hidup rukun berdampingan dengan berbagai penganut agama lain adalah model yang ideal bagi model kehidupan masyarakat Islam dunia yang madani.
Koordinator pertemuan, Nizma Agustjik (Teteh), menyampaikan keinginannya agar masyarakat Islam bersatu dan memberikan perhatian lebih bagi nasib dan masa depan anak-anak yang kurang beruntung.
Sebagai tindak lanjut pertemuan pengurus ICMI se-Inggris, maka disepakati bahwa ICMI sebagai organisasi yang beranggotakan para cendekia bertekad untuk selalu mengawal segala upaya pemerintah dan bangsa Indonesia dalam mencapai cita-cita mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.
ICMI akan senantiasa memberikan sumbangsih pemikiran dan partisipasi dalam pemecahan berbagai masalah yang sedang dihadapi Indonesia dan masyarakat Islam pada umumnya.
Sebagai wujud nyata tekad tersebut, ICMI London merencanakan untuk mengadakan seminar mengenai masalah pelik yang menjadi wacana publik di tanah air dewasa ini, yaitu mafia perpajakan.
Selain untuk menjaring opini dan memberikan dukungan pada setiap upaya pemberantasan mafia pajak, seminar ini juga diharapkan menghasilkan rumusan rekomendasi mengenai peningkatan pelayanan publik yang merupakan manifestasi dari pembelanjaan penerimaan pajak negara.
Panitia seminar ICMI Inggris, Gatot SM Faisal mengatakan bahwa pembahasan mengenai pemberantasan mafia pajak dan peningkatan pelayanan publik ini mejadi sangat relevan.
Hal ini mengingat kedua hal ini merupakan salah satu mata rantai penting dari keberhasilan agenda reformasi yang sedang giat dilaksanakan di segala bidang kehidapan berbangsa dan bernegara.
Seminar tersebut direncanakan diadakan pada minggu kedua November bekerja sama dengan KBRI London dan berbagai organisasi lain yang mewakili masyarakat Indonesia di Britania Raya.
Sekretaris ICMI Inggris, Dono Widiatmoko mengatakan selain rencana seminar, hasil rapat juga memantapkan komitmen ICMI Inggris untuk berperan aktif sebagai sarana menjalin tali silaturahim bagi warga Indonesia di Inggris.
Dalam konteks ini, ICMI Inggris bersama organisasi kemahasiswaan dan kemasyarakatan berusaha merangkul dan memfasilitasi berbagai acara dan kegiatan untuk mempererat tali persaudaraan di antara anak bangsa yang sedang berada di perantauan.
(T.ZG/A011/P003)(T.H-ZG/C/A011/A011) 14-10-2010 07:20:01
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010