Sila Kelima Pancasila eksplisit menyebutkan itu dan ekspresinya adalah pembangunan

Jakarta (ANTARA) - Keadilan sosial harus menjadi prinsip dasar membangun Indonesia timur, karena itu akan memastikan berbagai program pembangunan dapat membebaskan masyarakat dari ketertinggalan, kata Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Rikard Bagun.

“Untuk konteks Indonesia, ini amanat dan dasar negara. Sila Kelima Pancasila eksplisit menyebutkan itu dan ekspresinya adalah pembangunan,” kata Rikard saat menyampaikan pidato kunci pada acara diskusi virtual yang diikuti, di Jakarta, Kamis.

Ia menjelaskan pembangunan yang tidak berkeadilan hanya akan mengeruk kekayaan sumber daya alam di Indonesia timur, tetapi rakyat setempat tidak mendapat banyak manfaat dari pembangunan itu.

“Yang terjadi bukan pembangunan (membangun, Red.) Indonesia timur, tetapi pembangunan di Indonesia timur. Memang ada pembangunan, tetapi itu hanya lokasinya saja di Indonesia timur, karena hasilnya dibawa keluar,” kata Rikard.

Terkait itu, ia berpendapat harus ada program pembangunan yang dampaknya diterima langsung oleh masyarakat di kawasan Indonesia timur.

Pasalnya saat ini, kesenjangan antarwilayah masih dapat ditemukan.

“(Masih ada) problem (kesenjangan) pembangunan antarwilayah, antara wilayah Indonesia timur dan wilayah Indonesia barat. Kami secara spesifik menyebutnya Indonesia Bagian Barat,” sebut Rikard.

Ia lanjut mengingatkan bahwa ketimpangan atau kesenjangan merupakan salah satu penyebab ketertinggalan dan kemiskinan.

Rikard menolak anggapan kemiskinan disebabkan oleh kebiasaan masyarakat yang malas atau daya juang warga yang rendah.

“Ada asumsi kemiskinan itu disebabkan oleh daya juang masyarakat kurang. Asumsi ini telah dibantah karena masyarakat sudah berjuang. Sumber utama kemiskinan ternyata adanya ketimpangan pembangunan,” kata dia.

Oleh karena itu, ia mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berkomitmen membuat kebijakan dan melaksanakan program-program pembangunan yang berkeadilan di Indonesia timur.

“Ini momentum bagi kita melihat keindonesiaan, bersama-sama mendorong pembangunan Indonesia timur, karena matahari terbit dari timur. Kalau matahari di timur ditutup, maka bagian barat akan gelap juga,” kata dia menutup pidato kuncinya.

Kegiatan diskusi itu, yang bertajuk “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, Pembangunan Nasional di Indonesia Timur,” diadakan oleh BPIP secara virtual.

Acara tersebut dibuka oleh Deputi Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan BPIP Prakoso.
Baca juga: Pembangunan Indonesia timur dipercepat siapkan SDM berdaya saing
Baca juga: Pembangunan di Indonesia Timur perlu berdayakan sumber daya lokal

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021