Jakarta (ANTARA News) - Manajer tim sepak bola nasional Indonesia, Andi Darussalam Tabusalla, menegur sikap pelatih timnas Alfred Riedl yang dinilai arogan karena Andi tak duduk mendampingi pemainnya di bangku cadangan dalam laga Indonesia-Maladewa, Selasa (12/10).
"Saya bantah ada perpecahan. Sikap saya sudah saya sampaikan ke Ketua BTN (Badan Tim Nasional)," kata Andi kepada wartawan di Jakarta, Rabu.
Dalam laga uji coba antara timnas Indonesia vs Maladewa yang berakhir 3-0 di stadion Siliwangi, Bandung, Manajer tim Andi Darussalam Tabusalla ternyata tidak mendampingi pemainnya di bangku cadangan.
Hanya asisten manajer tim Iwan Budianto yang berada di bangku cadangan. Andi sendiri ternyata berada di bangku kedua dari atas di tribun kiri sebelah VIP. Dia duduk bersama anggota Komite Eksekutif PSSI.
Menurut keterangan yang dihimpun ANTARA, Andi agaknya cukup kesal dengan sikap pelatih Alfred Riedl. Riedl sebelumnya sempat mengusir dokter pribadi Andi dalam sebuah pertemuan internal tim.
Riedl mengulangi sikap yang sama dengan mengusir seorang pengurus PSSI dan wartawan yang secara tidak sengaja melihat pertemuan internal tim sebelum menghadapi Maladewa. Andi agaknya tidak terbiasa dengan sikap pelatih yang dinilainya arogan itu.
Seharusnya dia bertanya dulu dengan ofisial tim apakah kehadiran orang tersebut mengganggu atau tidak.
Soal pengusiran pengurus dan wartawan tersebut, Riedl mengaku tidak suka dengan adanya orang lain dalam pertemuan internal tim.
Pertemuan itu hanya untuk ofisial dan pemain. "Itu khusus untuk pemain dan ofisial, saya tidak ingin ada orang lain. Itu aturannya," kata Riedl.
Sikap Riedl yang agak keras kepala itu tampaknya menurut pengamatan wartawan kurang disukai oleh beberapa pemain.
Menurut informasi "kaburnya Boaz dari pelatnas disebut-sebut karena Riedl yang kaku dan kurang mengerti kondisi pemainnya, padahal Boaz termasuk pemain yang disukai Riedl saat ini. Masuknya Boaz dalam tim adalah berkat pendekatan manajer timnas Andi Darussalam Tabusalla.
"Alfred Riedl harus memahami adat istiadat di Indonesia," kata Andi.(*)
(T.T009/I007/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010