Jakarta (ANTARA News) - EMC salah satu perusahaan penyimpanan data (storage) terbesar di dunia menggelar acara EMC Forum 2010 pertama kali di Indonesia untuk memperkenalkan beberapa produk EMC kepada mitra kerja dan pelangga EMC di Jakarta, kemarin.
Adi J Rusli selaku Country Manager EMC Indonesia mengatakan acara EMC Forum merupakan yang pertama di Indonesia sekaligus untuk menunjukkan komtimen EMC di pangsa pasar Indonesia.
EMC melihat Indonesia memiliki pangsa pasar yang terus berkembang, saat ini EMC menduduki peringkat pertama di pasar storage kelas "high end" dan keempat dipasar "mid range" di pasar Indonesia.
"Indonesia memiliki aset besar terlihat dari pelanggan telekomunikasi Indonesia terbanyak sekitar 80 persen dan pasar Indonesia menunjukkan perkembangan yang pesat," kata Sal Fernandi, Chief Architect EMC Corporation.
Pertemuan tersebut juga dimanfaatkan EMC untuk memberikan informasi kepada peserta seputar "Back Up Recovery System EMC private cloud" sebuah teknologi virtualisasi.
"Salah satu keunggulan teknologi virtualisasi yaitu kita dapat mengurangi data sehingga tercipta efisiensi dan keuntungan dari segi biaya, tempat dan waktu," kata Sal Fernando.
Dalam kesempatan yang sama EMC juga memperkenalkan storagenya yaitu Data Domain yang terdiri dari primary storage untuk menyimpan data, backup data untuk menggandakan dan "dedupe" untuk menduplikasi data ke server lain.
Data Domain EMC juga menerapkan sistem peranti lunak FAST (Full Automatic Storage Tiering) yang merupakan kelebihan Data Domain EMC yang dapat menyimpan data secara otomatis dan menduplikasi 150 kali lebih cepat dari storage lainnya.
"Berbeda dengan software lainnya yang harus dilakukan secara manual, FAST menempatkan data tepat pada tempatnya sehingga kinerja penyimpanan lebih efisien," kata Indra Sutrisna, Sales Manager EMC.
Ketika ditanya ANTARA tentang bandwidth di Indonesia, Sal mengatakan bandwidth merupakan tantangan di setiap negara dan teknologi menunjukan perubahan positif setiap bulannya lagipula teknologi EMC tidak terlalu membutuhkan bandwidth yang besar.(*)
Pewarta: Adam Rizallulhaq
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010