Jakarta (ANTARA News) - Usulan Delegasi Indonesia untuk membentuk `Women Asia Parliamentary Assembly` disepakati dalam pertemuan dewan eksekutif Asian Parliamentary Assembly di Jakarta, Rabu.
Resolusi pembentukan sayap untuk gerakan perempuan dalam APA tersebut akan dibahas kembali dalam pertemuan organisasi parleman se-Asia tersebut di Damaskus, Siria.
Delegasi Indonesia dalam pertemuan APA yang juga Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Hidayat Nurwahid dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, mengatakan, pembentukan Women APA tersebut bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dan keterwakilan perempuan dalam parlemen di Asia.
Selain itu juga, untuk meningkatkan peran serta perempuan dalam lembaga parlemen dan memastikan sejumlah masalah-masalah khusus yang berkaitan dengan perempuan dapat menjadi perhatian penuh dari negara-negara asia yang tergabung dalam APA.
Menurut dia, usulan Indonesia tersebut disambut baik oleh semua delegasi yang hadir. Ia mengatakan, delegasi India menyetujui usulan tersebut mengingat peran perempuan cukup signifikan.
"Begitu pula dengan Bahrain, Arab Saudi dan negara-negara Arab lainnya, mereka mengaku tak keberatan," katanya.
Delegasi Indonesia Nurhayati Ali Assegaf mengatakan, pembentukan `women APA` seiring dengan semakin pentingnya peran perempuan dalam suatu negara termasuk di parleman.
Menurut dia, kesetaraan jender merupakan salah satu isu dunia yang kini berkembang tidak hanya di negara demokrasi namun juga di negara yang tidak menggunakan sistem demokrasi.
Tim ad hoc
Selain itu, Indonesia dalam pertemuan tersebut juga secara resmi mengajukan diri menjadi tim ad hoc untuk menciptakan kerangka kerjasama terkait dengan melindungi dan menghormati perbedaan budaya di Asia.
Hidayat Nur wahid mengatakan, Indonesia akan bergabung dengan Kamboja dalam tim ad hoc tersebut.
Menurut dia, posisi Indonesia sangat penting dalam tim tersebut mengingat Indonesia memiliki aset budaya yang beragam multikultur dan pusat dari bertemunya peradaban sejumlah negara.
Sementara itu dalam pertemuan Sub Komisi Pengentasan Kemiskinan APA dan Dewan Eksekutif yang diselenggarakan di Jakarta, Indonesia dihadiri delegasi 22 negara dari 41 negara yang tergabung di APA.
Ke-22 negara tersebut Indonesia, Kamboja, Bangladesh, China, India, Pakistan, Afganistan, Vietnam, Turki, Thailand, Siria.
Singapura, Saudi Arabia, Federasi Rusia, Bahrain, Maldewa, Libanon, Laos, Kuwait, Jepang dan Jordania.
(M041/B010)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010