Hwang Jang-Yop, pejabat paling tinggi yang pernah kabur dari Korut, akan dikubur di pemakaman di pusat kota Daejeon pada Kamis, kata Kementerian Urusan Patriot dan Veteran.
Hwang telah mendapat Tanda Penghargaan Sipil secara anumerta.
"Hwang berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai keamanan dan melakukan upaya untuk demokrasi dan hak asasi manusia di Korut," kata Menteri Administrasi Publik dan Keamanan Maeng Hyung-Kyu pada Selasa ketika ia meletakkan medali di altar berkabung di ruang mayat.
Hwang merupakan mantan pengajar pemimpin Korut yang sedang berkuasa Kim Jong-Il, penggagas ideologi negara "juche" atau berarti kemandirian dan pernah menjabat sebagai sekretaris dalam partai komunis yang berkuasa.
Hwang, 87 tahun, ditemukan tewas di bak mandi pada Ahad, bertepatan dengan parade kemenangan militer yang menghadirkan anak Kim dan calon penerus kekuasaan Korut.
Hwang membelot pada 1997 ketika berkunjung ke Beijing dan pergi ke Korsel, tempat ia menjadi kritikus terpedas yang dahulu pernah menjadi tempat pengabdiannya.
Polisi menyatakan tidak ada tanda-tanda perlakuan menyimpang, meski sebelumnya menerima ancaman pembunuhan terhadap pembelot tersebut, yang hidup di bawah penjagaan polisi di rumah aman yang rahasia.
Park Sang-Hak, seorang aktivis anti-Pyongyang, mengatakan Hwang pantas mendapatkan kehormatan karena telah bersaksi terhadap kepalsuan ideologi juche. Namun beberapa orang berbeda pendapat.
Profesor Park Sun-Song dari Universitas Dongguk mengatakan kepada AFP bahwa ia meragukan kegiatan Hwang melawan Korut memberi kontribusi terhadap perdamaian dan rekonsiliasi nasional pada semenanjung.
Serangannya terhadap Korut juga merusak upaya penggalangan dana agar dapat menyediakan bantuan kemanusiaan ke Korut, tambah Park.
(IFB/B010)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010