Jakartar (ANTARA News) - Andrew Darwis boleh jadi tidak pernah bermimpi menjadi "bos" (CEO) sebuah perusahaan berbasis situs internet dengan tingkat kunjungan tertinggi.

Namun, kreativitasnya memodifikasi konten sebuah situs menjadi tempat ngobrol kasak-kusuk yang asyik bersama dua rekannya sukses menempatkan mahasiswa biasa itu menjadi orang nomor satu di PT Darta Media Indonesia, perusahaan pengelola situs kaskus.us yang kini menempati peringkat ke-313 di dunia sebagai situs dengan kunjungan tertinggi.

Andrew rupanya tak sendirian, berkreasi di dunia nirkabel juga telah mengantarkan Saykoji sebagai salah satu penyanyi rap papan atas di Indonesia.

Single berjudul On Line yang dirilis pada pertengahan 2009 dan di-up load di sebuat situs dunia maya dinilai kreatif hingga dijadikan lagu tema salah satu produk seluler yang dikerjasamakan dengan Indosat.

Hal kecil yang dilakukan dua anak muda Itu menjadi bukti bahwa inovasi telah sanggup mengantarkan mereka mewujudkan mimpi.

Dalam tataran yang lebih luas, Jepang sebagai salah satu negara maju telah membuktikan hal serupa. Pasca-Perang Dunia II, negeri matahari terbit itu menyadari minimnya sumber daya alam yang mereka miliki. Keterbatasan telah memaksa mereka berinovasi.

Sepak bola menjadi salah satu contoh kecil bagi suksesnya Jepang membangun diri. Olah raga yang semula dianggap kurang maskulin di negara itu, ditransformasi menjadi olah raga impian bagi sebagian besar generasi muda Jepang melalui konten-konten kreatif.

Komik bertajuk Kapten Tsubasa pun dihidupkan dan menjadi sumber inspirasi kesuksesan Jepang dalam dunia sepak bola. Berkat komik itu, banyak generasi muda negeri sakura tergugah menjadi pemain sepak bola ternama.

Tidak lebih dari dua dekade, tim sepak bola Jepang mampu menembus kejuaraan bergengsi Piala Dunia dan sempat menjadi tuan rumah ajang tersebut.

Kekuatan konten inovasi mulai disadari sebagai alat yang tergolong efektif untuk membangun karakter bangsa. Malaysia misalnya telah sukses dengan serial kartun Upin dan Ipin yang menjadi simbol pelajaran budi pekerti yang baik untuk anak.

Menanggapi hal itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyatakan akan bertekad menjadikan konten inovasi dari industri kreatif sebagai salah satu instrumen untuk memperkuat karakter dan kepribadian bangsa.

"Konten-konten inilah yang nantinya akan banyak menguatkan bangsa ini," kata Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi Kemenkominfo, Budi Setiawan.

Ia mengatakan, industri kreatif di tanah air akan sangat memegang peranan penting ke depan terlebih saat ini sektor industri itu dimotori oleh generasi muda.

Budi mencontohkan, Jepang mampu tumbuh menjadi negara maju melalui daya kreativitas dan inovasinya.

"Ada seorang pemuda Jepang yang telah memiliki 5.000 paten inovasinya dari mulai yang sederhana sampai yang rumit. Tanpa bekerja pun dia bisa hidup dari paten itu," katanya.

Menurut dia, filosofi masyarakat Jepang patut ditiru dalam hal kreasi dan inovasi, misalnya saja salah satu tokoh kartun Jepang yang mendunia yakni Doraemon.

Tokoh rekaan Fujiko F. Fujio itu tidak hanya disukai oleh bangsa Jepang tetapi oleh hampir seluruh masyarakat di dunia.

Doraemon dinilainya merupakan tokoh yang dapat mentransformasi impian menjadi kenyataan melalui kantong ajaibnya.

"Mereka bangsa yang tidak mempunyai apa-apa maka dari itu mewujudkan keinginannya melalui kantong ajaib. Semangat mereka ditransfer ke dalam inovasi," katanya.

Ia menilai, pada dasarnya Indonesia memiliki lebih banyak kesempatan untuk menjadi wadah tumbuhnya daya kreasi dan inovasi mengingat sumber daya alamnya amat mendukung.

"Dan untuk itu anak muda menjadi leading sector-nya. Kita tidak perlu kantong ajaib untuk mewujudkan itu," katanya.

Perlu Wadah

Sekretaris Jenderal Mastel (Masyarakat Telematika Indonesia), Mas Wigrantoro Roes Setiyadi, mengatakan, Indonesia memiliki potensi luar biasa besar dari sisi inovasi sumber daya manusia (SDM).

"Hanya saja perlu beberapa hal yang dibenahi termasuk wadah yang bisa menyalurkan kreatifitas mereka yang sebagian besar generasi muda," katanya.

Ia berpendapat, Indonesia memiliki potensi yang luar biasa dalam industri konten dari sisi kemampuan, pengetahuan, dan skill SDM yang bergerak di dalamnya.

Sayangnya, sampai saat ini lingkungan pendukung termasuk dukungan perkuatan modal dari institusi formal masih sangat rendah.

Secara umum, Mas Wigrantoro berpendapat, perkembangan industri konten di Indonesia sudah cukup bagus dengan statistiknya dalam grafik ekonomi kreatif yang terus melonjak naik.

Industri konten Indonesia diperkuat oleh SDM yang memiliki kreativitas tinggi dengan skill dan kapabilitas yang memadai.

Bahkan, banyak SDM Indonesia sukses berkiprah dalam industri konten di negara lain melalui konten-konten kreatif ciptaannya.

Oleh karena itu, generasi industri konten Indonesia perlu dukungan yang memadai dalam beberapa sisi baik dari sisi permodalan maupun akses pasar.

Tawarkan Peluang

Banyak pihak termasuk perbankan belum sepenuhnya optimal menggarap segmen pasar industri konten. Hal itu membuat industri itu berkembang atas modal dan inisiatif sendiri.

Demi menangkap peluang itu, salah satu operator ternama di Indonesia, Indosat, berupaya memberikan wadah bagi generasi muda menyalurkan bakat kreatifnya dalam industri konten.

Operator itu menggelar kontes inovasi nirkabel yang kelima atau Indosat Wireless Innovation Contest (IWIC) 2010 yang dibuka untuk masyarakat umum, siswa SMP/SMA, mahasiswa, dan jurnalis.

"Kami berharap karya-karya inovatif yang nanti dihasilkan benar-benar menjadikan Indonesia mampu hadir dalam kancah dunia wireless internasional dan mampu memimpin pasar wireless global," kata Director & Chief Wholesale and Infrastructure Indosat, Fadzri Sentosa.

Ia mengatakan, tahun ini IWIC menghadirkan dua kategori yakni pengembangan aplikasi pada mobile wireless yang dapat diaplikasikan untuk aktivitas bisnis dan komersial, serta aplikasi untuk games dan entertainment yang ditujukan bagi masyarakat umum.

Kategori lainnya adalah penulisan karya tulis mengenai perkembangan teknologi wireless yang dapat diikuti oleh siswa SMP/SMA, mahasiswa, dan jurnalis.

"Kontes ini mencoba menjadi jembatan dan membantu mereka mewujudkan mimpi yang tidak hanya menggairahkan dunia industri namun juga menyejahterakan masyarakat," katanya.

Dengan begitu, inovasi konten memiliki kesempatan untuk membuktikan diri mampu mewujudkan mimpi Indonesia.
(H016/B010)

Oleh Oleh Hanni Sofia
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010