London (ANTARA News) - Institut Antropologi dan Museum Universitas Zurich dan Institut Pertanian Bogor (IPB) sepakat untuk meningkatkan kegiatan di bidang pendidikan dan penelitian, serta meningkatkan pertukaran staf pengajar dan mahasiswa dari berbagai tingkat.
Kerjasama terjalin selama tiga tahun terakhir antara kedua institusi pendidikan dituangkan dalam nota kesepahaman MoU kerja sama, yang ditandatangani di Zurich, Swiss, demikian keterangan pers KBRU Bern yang diterima ANTARA London, Rabu.
Nota kesepahaman itu ditandatangani Wakil Presiden Universitas Zurich Prof. Daniel Wyler, Direktur Institut Antropologi dan Museum Prof. Carel van Schaik, Rektor Institut Pertanian Bogor Prof. Herry Suhardiyanto dan Wakil Rektor bidang Riset dan Kerjasama IPB Dr. Anas M. Fauzi, M.Eng disaksikan Duta Besar Djoko Susilo.
Selama ini, Institut Antropologi dan Museum, Universitas Zurich mengirimkan mahasiswanya untuk melakukan penelitian mengenai orangutan di Indonesia.
Tercatat setiap tahunnya sekitar dua puluh mahasiswa Universitas Zurich melakukan penelitian dengan mahasiswa dan dosen dari berbagai Universitas di Indonesia, diantaranya dengan Institut Pertanian Bogor, Universitas Indonesia, Universitas Syiah Kuala dan Universitas Nasional.
Tahun ini, Institut Antropologi dan Museum, Universitas Zurich bekerja sama dengan Swiss National Foundation (SNF) memberikan beasiswa kepada tiga orang kandidat doktor Institut Pertanian Bogor, yang saat ini tengah menempuh pendidikan di Universitas Zurich. Proyek perdana ini diharapkan dapat berkelanjutan, sehingga dapat memberikan kesempatan bagi mahasiswa Indonesia lainnya yang melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Zurich.
Sementara itu, Duta Besar Djoko Susilo berharap agar program beasiswa tersebut dapat ditingkatkan, dengan pengiriman mahasiswa Universitas Zurich ke Institut Pertanian Bogor dan pengiriman mahasiswa asal Swiss ke Institusi Pendidikan Tinggi di Indonesia. (ZG/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010