Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Rabu pagi naik tipis, karena pelaku pasar membeli rupiah dalam jumlah yang kecil terpicu oleh melemahnya dolar terhadap euro dan yen.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS naik enam poin menjadi Rp8.924-Rp8.934 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp8.930-Rp8.940.

Direktur Currency Management Group, Farial Anwar di Jakarta, Rabu mengatakan, pasar uang positif terhadap rupiah, karena pelaku terpicu oleh melemahnya dolar AS.

Namun aksi beli terhadap rupiah masih kecil sehingga kenaikan mata uang Indonesia berada dalam kisaran yang sempit, katanya.

Rupiah, menurut dia, kemungkinan berat untuk bisa menguat tajam, karena pergerakan rupiah terus diawasi Bank Indonesia (BI).

BI akan selalu berada di pasar menjaga rupiah agar kenaikannya tidak terlalu cepat dan tajam, katanya.

Ia mengatakan, BI seharusnya tidak perlu menjaga rupiah, biarkan saja kenaikan itu berdasarkan kehendak pasar.

Namun BI juga mempunyai kepentingan sendiri terhadap pendapatannya dari pasar ekspor, ucapnya.

Menurut dia, rupiah masih berpeluang untuk naik kalau melihat faktor positif yang ada di pasar, namun bisa saja dalam perjalanan pada Rabu siang nanti rupiah kembali tergerus.

"Kami optimis rupiah akan kembali menguat mendekati level Rp8.900 per dolar. Rupiah sebelumnya sempat mencapai Rp8.913 per dolar dan diperkirakan akan dapat menembus angka Rp8.900 per dolar," katanya.

Ia mengatakan, BI akan mempertahankan rupiah agar tidak menembus Rp8.900 per dolar, apabila rupiah berhasil menembusnya maka kenaikan diperkirakan akan terus berlanjut.
(ANT/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010