London (ANTARA News/AFP) - Euro melemah terhadap dolar pada Selasa waktu setempat, karena para pedagang mengambil keuntungan dan menunggu publikasi risalah pertemuan terakhir Federal Reserve Amerika Serikat, yang dapat mengindikasikan putaran baru tindakan stimulus Fed.

Mata uang tunggal Eropa pada akhir perdagangan berada di 1,3862 dolar, turun dari 1,3876 akhir Senin di New York.

Sementara itu dolar lebih lemah terhadap yen, diperdagangkan pada 81,71 terhadap 82,05, bertaha di atas terendah 15-tahun pada 81,39 yang tercapai pada Senin.

"Dolar AS telah mulai memperoleh kembali sedikit kerugiannya beberapa minggu terakhir di tengah kekhawatiran bahwa meskipun semua negatif di sekitar greenback, kerugian telah terlalu banyak dan terlalu cepat," ujar analis CMC Markets, Michael Hewson.

Dealer Selasa kemudian mencerna risalah pertemuan 21 September dari Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) bank sentral AS.

"Fokus hari ini akan berada di rilis risalah FOMC terbaru untuk wawasan lebih lanjut ke pemikiran bank sentral tentang langkah-langkah stimulus lebih lanjut," tambah Hewson.

Dolar telah melemah terus dalam beberapa minggu terakhir pada spekulasi The Fed, dihadapkan dengan pemulihan ekonomi AS yang lembek, akan setuju untuk pembelian lebih lanjut obligasi dan aset lainnya sebagai alat galvanisasi momentum.

Pada Senin, unit AS berada di bawah tekanan profit taking yang telah ditetapkan menjelang risalah Fed, yang bisa menjelaskan kapan dan oleh berapa banyak bank sentral AS bermaksud untuk memompa lebih banyak uang ke perekonomian.

Memperkenalkan penambahan dolar kemungkinan akan mencairkan nilai greenback, devaluasi lebih lanjut, terutama terhadap euro.

Namun, Wakil Presiden Fed Janet Yellen, pada Senin mendesak bank untuk melemahkan (menjinakkan) ekses pasar keuangan dan memperingatkan terhadap penciptaan gelembung keuangan.

Daragh Maher dari Credit Agricole CIB mengatakan, sekarang ada "keraguan tentang ukuran (stimulus) yang diusulkan memberikan peringatan hati-hato oleh Yellen tentang menciptakan gelembung keuangan."

Pada Forex.com analis Kathleen Brooks mengatakan bahwa risalah Fed relatif positif bisa mendorong "beberapa pembalikan dari pergerakan naik dolar baru-baru ini, sementara Fed lebih mungkin melihat greenback memperpanjang keuntungan terbaru dan saham, komoditas dan aset berisiko bergerak lebih rendah."

Dealer mata uang juga menunjukkan kehati-hatian di tengah berita bahwa China telah memerintahkan enam bank pemberi pinjaman untuk sementara meningkatkan jumlah uang yang mereka harus tetapkan sebagai cadangan untuk mengendalikan pinjaman dan memerangi kenaikan inflasi.

Langkah ini "telah menimbulkan kekhawatiran tentang lokomotif ekonomi China melambat terlalu jauh, memacu investor untuk mengambil beberapa risiko dari meja," kata Brooks.

Euro berpindah tangan di 1,3862 dolar terhadap 1,3876 dolar di New York pada akhiri Senin, 113,27 yen (113,83), 0,8770 pond (0,8736) dan 1,3292 franc Swiss (1,3385).

Dolar berada pada 81,71 yen (82,05) dan 0,9599 franc Swiss (0,9646). Pound berada pada 1,5805 dolar (1,5879).

Di London Bullion Market, harga emas bergeser ke 1.348,50 dolar per ounce pada penetapan dari 1.351,50 dolar pada akhir Senin. (A026/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010