Jakarta (ANTARA News) - Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan yang terpilih menjadi Direktur Eksekutif Bank Dunia, Hekinus Manao, mengatakan ia siap melakukan reformasi di lembaga multilateral tersebut.
"Kesan yang masih birokratis di Bank Dunia memang perlu direformasi. Bukan hanya Kemenkeu saja perlu di-`reform`. Saya sudah berbicara dengan ibu mantan menkeu (Direktur Pelaksana Bank Dunia Sri Mulyani) di sana juga sedang mengerjakan reformasi. Mereka melihat reformasi itu cukup esensial," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Selasa.
Dalam kesempatan itu Hekinus menjelaskan mengenai belum adanya keseimbangan program yang Bank Dunia berikan kepada negara berkembang maupun negara miskin serta masih adanya proses birokrasi yang menghambat seperti dalam pemberian bantuan proyek serta program.
"Untuk bantuan-bantuan program atau proyek, birokrasi masih susah sekali, kita yang menerima masih seperti meminta-minta. Padahal itu hak kita sebagai anggota. Bank Dunia jangan dibiarkan menjadi kapal besar yang memutar saja susah. Jadi kegiatan reformasi di Bank Dunia sudah digiatkan juga, mudah-mudahan kita bisa pengaruhi," ujarnya.
Hekinus menambahkan, sebagai wakil 11 negara yang dibawahinya sebagai Direktur Eksekutif Bank Dunia, ia akan melakukan tindakan penajaman yang cocok untuk 11 negara tersebut.
"Saya secara spesifik nanti akan berusaha, tetapi yang lebih penting, pesan pak menkeu, saya berusaha untuk melihat penajaman-penajaman yang cocok untuk 11 negara terutama Indonesia," ujar Hekinus.
Ia mengatakan akan mengupayakan komunikasi yang lebih intensif tentang Indonesia dan peran Indonesia di kancah keuangan internasional sehingga mendapatkan kerja sama yang signifikan, bahkan diharapkan menjadi negara pendonor dan negara yang tidak lagi mengandalkan pinjaman lunak.
"Mungkin nanti kita bisa donor untuk AIDA suatu saat mendatang. Pinjaman yang `soft` tidak menjadi incaran kita, karena GDP meningkat sejak 10 tahun lalu," ujarnya.
Hekinus yang menjabat sebagai Irjen sejak 12 Agustus 2008, menurut rencana akan bertugas di Bank Dunia mulai November tahun ini selama dua tahun hingga 2012.
Sebagai Direktur Eksekutif, pria kelahiran Nias pada 14 Juli 1956, akan mewakili 11 negara konstituen yaitu Indonesia, Brunei Darussalam, Fiji, Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal, Singapura, Thailand, Tonga, dan Vietnam.
Hekinus Manao yang diusulkan oleh Menteri Keuangan sebagai Direktur Eksekutif Bank Dunia, berhak menduduki jabatan tersebut berdasarkan hasil pemilihan direktur eksekutif yang dilaksanakan oleh bank pembangunan multilateral itu pada akhir pekan lalu.
(T.S034/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010