Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR RI Marzuki Alie mengatakan negara-negara yang tergabung dalam "Asian Parliamentary Assembly" (Pertemuan Parlemen Asia) perlu mempercepat terwujudnya perjanjian ekstradisi guna mendorong pemberantasan korupsi di Asia.

"Ekstradisi antar negara Asia perlu dilakukan guna mendorong pemberantasan korupsi," katanya seusai memberi sambutan di Pertemuan Dewan Eksekutif Asian Parliamentary Assembly (APA) di Jakarta, Selasa.

Menurut Presiden APA itu, ekstradisi sangat penting, sebab selama ini banyak koruptor yang pindah negara untuk menghindari proses peradilan. Hal ini pada akhirnya menyulitkan aksi pemberantasan korupsi.

Dia mengatakan, peran parlemen dalam mendorong pemerintahnya untuk mewujudkan perjanjian ekstradisi juga sangat penting. Parlemen sebagai pembuat undang-undang memiliki pengaruh terhadap pemerintahan. Untuk itu, pihaknya juga terus mendorong isu ekstradisi dalam pertemuan antar parlemen.

Menurut dia, diplomasi antar parlemen kadangkala bisa efektif selain diplomasi antar pemerintah.

Sementara itu, dalam sambutannya di pertemuan tersebut, Marzuki mengatakan pemberantasan korupsi juga berkorelasi terhadap pengentasan kemiskinan.

"Saya menggarisbawahi perlunya meningkatkan upaya untuk memerangi korupsi yang banyak terjadi di negara Anggota APA, sebagai bagian dari upaya mendorong pengentasan kemiskinan," katanya.

Ia juga mengungkapkan perlunya mendorong negara-negara APA untuk dapat mewujudkan target-target MDG`s. Untuk itu, menurut dia, perlu sinergi dan kerjasama yang erat.

Selain itu, ia menyatakan, terjadinya perubahan yang cepat di abad 21 saat ini memberikan peluang sekaligus tantangan. Abad 21, menurut dia, terjadi perubahan arsitektur ekonomi dan geopolitik dimana Asia semakin berperan di ajang global serta menjadi lokomotif dalam perubahan dunia yang cepat tersebut.

Marzuki memberikan sambutan di depan 21 delegasi APA. Delegasi APA yang datang dalam acara Pertemuan Dewan Eksekutif APA di Jakarta saat ini yaitu Indonesia, Kamboja, Bangladesh, China, India, Pakistan, Afganistan, Vietnam, Turki, Thailand, Siria.

Singapura, Saudi Arabia, Federasi Rusia, Bahrain, Maldewa, Libanon, Laos, Kuwait, Jepang dan Jordania.(*)
(T.M041/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010