Jakarta (ANTARA) - PT Bank Syariah Indonesia Tbk melakukan proses auto migrasi lebih dari 395 ribu rekening nasabah eks BRISyariah untuk mempercepat proses integrasi sistem tiga bank setelah merger sehingga nasabah bisa menikmati produk dan layanan perseroan dengan optimal.
Dalam auto migrasi nasabah eks BRISyariah tersebut, jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) yang akan dimigrasikan senilai Rp9,7 triliun. Selain itu auto migrasi juga dilakukan terhadap 76 ribu rekening pembiayaan dengan nilai Rp15,6 triliun.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi dalam pernyataan di Jakarta, Rabu, mengatakan , dengan kondisi pandemi COVID-19 dan pemberlakukan PPKM level 3 dan level 4, pihaknya tetap optimis pelaksanaan migrasi bisa tetap berjalan sesuai dengan target yang ditentukan.
"Seiring dengan pemberlakuan PPKM tersebut kami juga telah mengubah skema migrasi sehingga nasabah tidak perlu datang ke kantor cabang BSI untuk melakukan proses migrasi rekening, dimana kartu ATM eks BRIS dan eks BNIS masih bisa digunakan. Terkait mobile banking, nasabah eks BRIS dan eks BNIS agar memindahkan mobile banking ke BSI Mobile untuk dapat bertransaksi melalui mobile banking, karena mobile banking yang sebelumnya sudah tidak dapat digunakan. Diharapkan skema ini bisa mempercepat proses migrasi nasabah ex BRISyariah," ujar Hery.
Dengan automigrasi itu, nasabah BRIsyariah tetap dapat melakukan transaksi perbankan di ATM BSI terdekat di seluruh Indonesia. Untuk kemudahan transaksi, nasabah ex-BRISyariah agar mengaktifkan layanan digital BSI Mobile dengan cara mendownload via Google Play Store atau App Store.
Saat ini sebanyak 3,9 juta nasabah eks BRISyariah telah melakukan migrasi ke sistem BSI. Jumlah itu setara dengan 28 persen dari total nasabah BSI. Selanjutnya BSI akan melakukan auto migrasi rekening eks BNISyariah pada 9 Agustus 2021.
Pasca peresmian pada 1 Februari 2021 lalu, BSI secara bertahap melakukan proses migrasi yang dimulai dari wilayah Regional Sulawesi dan sekitarnya. Lalu dilanjutkan dengan Regional Jawa Tengah, Regional Aceh, serta Regional Sumatera (Palembang, Medan, Padang dan kota lainnya).
Secara berurutan, migrasi sistem telah dilaksanakan di wilayah Jakarta dan Bandung pada 5 Juli serta wilayah Surabaya dan Banjarmasin pada tanggal 12 Juli untuk nasabah payroll, priority dan lainnya.
Dalam proses integrasi layanan, BSI menghadirkan skema aktivasi mobile banking yang didesain untuk meningkatkan kenyamanan dan kemudahan bagi nasabah sehingga nasabah tidak perlu datang ke kantor cabang dan bisa langsung bertransaksi dari rumah melalui BSI Mobile.
Baca juga: BSI Mobile permudah tarik tunai nasabah tanpa kartu ATM
Baca juga: Ekonom: Perbankan syariah tumbuh kuat di tengah pandemi
Baca juga: PPKM Darurat, BSI ubah skema migrasi nasabah secara digital
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021