Jakarta (ANTARA News) - Alessandra Khadijah Usman, runner up Putri Indonesia 2010, mengaku pembekalan intensif selama 15 jam di Lembaga Pendidikan Duta Bangsa menjadi modal penting baginya terutama dalam bersikap dan tingkah laku sehingga berhasil menyandang Putri Pariwisata.
"Banyak yang saya dapat di Duta Bangsa, selama 15 jam pembekalan intensif saya benar-benar dilatih keras. Selama di Duta Bangsa benar-benar pengalaman berharga," kata gadis yang akrab disapa Sandra itu saat syukuran di Lembaga Pendidikan Duta Bangsa, Jakarta, Selasa.
Sandra mengaku tidak pernah terpikir bisa menjadi Putri Pariwisata, awalnya tujuan keikutsertaan dalam ajang Putri Indonesia hanya untuk mempromosikan pariwisata Gorontalo, kampung halamannya.
Dengan modal tinggi badan yang proporsional dan wajah indo tapi asli Gorontalo, serta dukungan keluarga, Sandra merasa masih memiliki kekurangan dalam bersikap sehingga lulusan ITB jurusan bisnis dan manajemen itu perlu melatih diri di Duta Bangsa.
Selama di Duta Bangsa, ia mendapat latihan cara berjalan, berbicara dan duduk yang baik dan latihan kepribadian lainnya untuk menunjang penampilan dalam kontes Putri Indonesia.
Sebagai Putri Pariwisata, Sandra mengatakan banyak yang harus dilakukan untuk membenahi pariwisata di Indonesia salah satunya melalui promosi.
Indonesia memiliki potensi pariwisata yang besar namun menurutnya masih minim perhatian.
Presiden Direktur Lembaga Pendidikan Duta Bangsa, Mien R Uno mengatakan, Sandra adalah satu-satunya peserta kontes Putri Indonesia 2010 yang dititipkan untuk dilatih kepribadian di Duta Bangsa.
"Saya bisa melihat kepribadian orang, jadi saya lihat Sandra tidak perlu waktu lama dilatih. Biasanya perlu waktu 40 jam untuk menjadi pribadi yang sempurna," kata Mien Uno.
Menurutnya, Sandra sudah memiliki modal kecantikan dan kecerdasan sehingga yakin bisa masuk nominasi. Hanya perlu dipoles sehingga lebih baik dalam bersikap.
Untuk menjadi yang terbaik, menurut Mien Uno adalah bagaimana mengenal keunggulan dan kekurangan diri, sehingga bisa menonjolkan keunggulan dan menutupi kekurangan.
"Modal yang sudah kita punya dikembangkan lagi di Duta Bangsa, bukan hanya wujud cantik tapi juga sikap. Yang paling penting adalah kesan pertama saat bertemu dengan orang lain," tambahnya.(*)
(T.D016/A025/r009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010