Jakarta (ANTARA News) - PT Garuda Indonesia (Persero) menyewa 14 pesawat dari total 15 pesawat yang digunakan untuk melayani penerbangan haji tahun ini.

"Empat belas pesawat itu terdiri dari empat Boeing 747, satu Boeing 767, enam Airbus A330-300 dan tiga Airbus A330-200," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar di Jakarta, Selasa.

Sementara satu unit pesawat, kata Emirsyah, adalah milik perseroan yang digunakan adalah Airbus A330-200.

Menurut Emirsyah, pihaknya memastikan seluruh pesawat tersebut rata-rata berusia antara 2-3 tahun dan pengadaannya dilakukan melalui tender terbuka.

Sementara itu kapasitas kursi setiap jenis pesawat berbeda-beda, mulai dari 325 kursi untuk Boeing 767 sampai 455 kursi untuk Boeing 747.

"Pemenang tender pesawat haji tahun ini adalah HiFly, Thomson Airways, Air Transat, Monarch, Pullmantur, dan Thomascook," katanya.

Namun, Emirsyah enggan menyebutkan nilai kontrak untuk menyewa seluruh pesawat tersebut selama tiga bulan.

Pelaksanaan penerbangan haji tahun ini dimulai pada 11 Oktober-10 November 2010 untuk fase pemberangkatan. Sedangkan, fase pemulangan dimulai 21 November-20 Desember 2010.

Sementara, Direktur Operasi Garuda Indonesia Ari Sapari hanya berani memastikan ketepatan waktu pemberangkatan pesawat dari Indonesia.

Namun saat pemulangan dari Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah dan Bandara Internasional Riyadh, ia tidak bisa menjamin ketepatan waktunya.

"Untuk fase pemberangkatan, on time departure kami targetkan di atas 90 persen. Namun, fase pemulangannya itu yang tidak bisa diprediksi karena tergantung dari ketersediaan gate yang diatur oleh otoritas penerbangan setempat," kata Ari.

Emirsyah mengaku maskapainya sempat meminta dua dedicated gate khusus untuk digunakan Garuda Indonesia.

Hal itu dilakukan karena jemaah haji asal Indonesia merupakan yang terbanyak dibandingkan jemaah dari negara lain.

"Dari 13 gate yang ada, kami sempat minta dua gate khusus Garuda tetapi tidak diberikan sehingga harap maklum jika terjadi keterlambatan penerbangan dari sana," kata Emirsyah.
(E008/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010