Jakarta (ANTARA) - Kalangan umat Hindu Indonesia mendukung keputusan pemerintah yang melanjutkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mulai Rabu hingga Minggu 25 Juli 2021.

Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Hindu Indonesia (ICHI) I Nyoman Widia, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, mengatakan umat Hindu menilai perpanjangan PPKM itu pilihan tepat karena melihat kasus COVID-19 yang masih tinggi dan demi memberikan perlindungan kepada seluruh masyarakat.

Baca juga: Keuskupan Agung Jakarta dukung perpanjangan PPKM

Baca juga: PP Muhammadiyah: Perpanjangan PPKM untuk keselamatan masyarakat

ICHI memahami langkah yang dibuat pemerintah karena sebagai bagian dari ikhtiar untuk mengendalikan persebaran virus Corona secara luas.

"Mari umat Hindu dan masyarakat Indonesia seluruhnya agar mendukung penuh kebijakan ini dengan mematuhi protokol kesehatan (prokes) yang telah ditetapkan," kata dia.

Para tokoh agama Hindu juga mendukung penyaluran bansos, bantuan tunai, maupun subsidi listrik dan untuk membantu kalangan mikro informal.

Imbas dari perpanjangan, menurut Nyoman Widia, pasti berpengaruh banyak terhadap kehidupan masyarakat baik perekonomian, pendidikan, keagamaan, sosial dan sebagainya.

Di sisi lain, PPKM juga cukup efektif dalam menekan laju kasus baru COVID-19 di Tanah Air. Untuk itu, dia berterima kasih kepada Presiden yang juga membantu masyarakat terdampak, seperti kalangan mikro informal.

“Bantuan sosial sangat diharapkan untuk masyarakat terdampak, terutama masyarakat berpenghasilan harian. Bantuan bagi usaha mikro informal ini sangat membantu mereka. Di situasi sulit ini mari kita terus tetap berkreasi semampunya dengan tetap mematuhi prokes. Kita berharap pandemi segera berakhir dan situasi kembali normal,” katanya.

Dukungan atas perpanjangan PPKM juga disampaikan Dewan Pimpinan Pusat Prajaniti Hindu Indonesia. Ketua Umum DPP Prajaniti Hindu Indonesia KS Arsana menilai, meski pilihan yang tidak mengenakkan, namun perpanjangan PPKM adalah strategi terbaik saat ini untuk menurunkan COVID-19.

Menurutnya, berhasil atau tidaknya penerapan PPKM juga dipengaruhi sejauh mana masyarakat memberikan dukungan seperti menjalankan prokes secara benar, tidak menyebarkan informasi hoaks soal COVID-19 dan lain sebagainya.

“Untuk itu, dalam situasi berat pandemi COVID-19 saat ini jelas membutuhkan kebersamaan dan kesatupaduan semua warga bangsa Indonesia,” kata KS Arsana.

Generasi muda Hindu yang tergabung dalam Perhimpunan Pemuda Hindu (Peradah) Indonesia juga memberikan dukungan atas penambahan masa PPKM Darurat.

Ketua Umum Peradah Indonesia Gede Ariawan mengatakan Indonesia saat ini mengalami situasi sulit, sehingga langkah pemerintah melanjutkan kembali kebijakan PPKM adalah sebuah keniscayaan. Dia mengakui solusi tersebut memang tidak mudah untuk dijalani.

“Namun, suka tidak suka, mau tidak mau PPKM lanjutan ini tidak dapat dihindari. Kita semua harus tetap produktif dalam menghadapinya,” kata Gede.

Gede juga mengajak seluruh generasi muda Hindu dan seluruh semua umat Hindu di Indonesia mematuhi imbauan pemerintah atau yang dalam ajaran Hindu diposisikan sebagai guru wisesa.

Di sisi lain, pemerintah juga perlu memperhatikan nasib warga yang terdampak besar PPKM dengan memberikan bantuan dan lain sebagainya.

”Dengan saling menjaga bersama ini maka kita berharap selalu aman dan terhindar dari virus yang mewabah di Indonesia ini,” ujar Gede.

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2021