Tanjungpinang (ANTARA) - Puluhan warga yang sejak pagi berkerumun menunggu antrean untuk divaksinasi di Gedung Asrama Haji Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Rabu.
Ketegangan antara petugas dengan warga pun terjadi lantaran stok vaksin terbatas. Warga yang merasa kecewa menganggap pelaksanaan vaksinasi tersebut tidak disesuaikan dengan harapan.
Yono, salah seorang warga, sudah tiga kali ke Asrama Haji, namun sampai hari ini belum mendapat giliran untuk divaksinasi kedua, karena persediaan terbatas.
Puluhan warga lainnya, yang ingin divaksinasi dosis pertama juga terpaksa meninggalkan Asrama Haji karena stok vaksin pertama sejak pekan lalu sudah habis. Padahal mereka sudah menunggu berjam-jam di Asrama Haji yang ditetapkan Pemprov Kepri sebagai salah satu pusat vaksinasi di Tanjungpinang.
Baca juga: Pemprov Kepri tiga kali surati Menkes minta vaksin
Baca juga: Stok vaksin COVID-19 di Provinsi Kepri menipis
"Kami tidak mendapat vaksin setelah menunggu berjam-jam untuk mendapatkan nomor antrean. Akhirnya, juga tidak mendapat giliran untuk divaksinasi," ucapnya.
Petugas kepolisian dan panitia pelaksana vaksinasi kewalahan menjelaskan kepada warga untuk meredakan ketegangan tersebut. Namun, warga terlanjur kecewa.
"Seharusnya disampaikan sejak awal, jadi kami tidak perlu menunggu lama," kata Irda, salah seorang warga kepada petugas.
Setengah jam setelah ketegangan itu terjadi, anggota polisi dan Satpol PP baru datang ke Asrama Haji untuk mengurai kerumunan massa. Namun, saat itu warga perlahan-lahan sudah meninggalkan lokasi vaksinasi.
Salah seorang panitia vaksinasi COVID-19 Asrama Haji, Raja Dina mengatakan, jumlah vaksin yang tersedia di Asrama Haji tidak mencukupi. "Sebenarnya, yang menjadi kendala itu hanya jumlah vaksin yang tidak cukup," ujar Dina.
Hari ini, menurut dia, jumlah vaksin dosis kedua yang tersedia di Asrama Haji hanya 200 dosis dengan rincian 100 dosis AstraZeneca dan 100 dosis Sinovac.*
Baca juga: Vaksin terbatas, vaksinasi di Batam terancam terhenti
Baca juga: Lima kabupaten di Kepri capai target 50 persen vaksinasi COVID-19
Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021