London (ANTARA News) - Sebanyak 13 mahasiswa Indonesia yang dinyatakan lulus oleh Kementerian Agama untuk melanjutkan studi S1 di jurusan studi Islam di Maroko, tiba di Bandara Casablanca, Maroko, Selasa.

Pengurus Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Maroko, dan perwakilan Agen Kerjasama Internasional Maroko (AMCI) telah menjemput mahasiswa Indonesia di Bandara Mohammed V Casablanca, ujar Wakil Ketua PPI Maroko Burhan Ali dalam keterangannya kepada Antara London, Selasa.

Ia mengatakan para mahasiswa Indonesia untuk sementara ditempatkan di Asrama Internasional Hay Ryad Rabat untuk pengurusan administrasi kuliah dan beasiswa.

Menurut Burhan Ali, sebelum mengikuti kuliah para mahasiswa mengikuti orientasi mahasiswa baru yang diadakan sekretariat PPI Maroko.

Dalam oriantasi tersebut materi yang disampaikan antara lain "Capacity Building dan Problem Solving" oleh Fahmi Islam Jiwanto, MA.

Diharapkan dengan adanya materi ini, para mahasiswa baru mampu menghadapi setiap permasalahan baru yang dihadapi terutama dalam hal belajar di Maroko.

Selain itu juga disampaikan materi tentang Strategi pendidikan di Maroko" oleh Nurchalidin Thahar, MA, diharapkan mahasiswa mampu membuat strategi yang tepat untuk menghadapi pendidikan yang ada di Maroko, karena ada beberapa perbedaan yang mencolok dibanding sistem pendidikan yang ada di Indonesia.

Sementara itu Ketua PPI Maroko Ali Syahbana menharapkan mahasiswa baru lebih mengenal tentang seluk beluk PPI Maroko, menumbuhkan sikap memiliki terhadap PPI dan untuk meningkatkan rasa persaudaraan sesama anggota maupun dengan pengurus.

Dalam diskusi panel yang mengunakan bahasa Arab disampaikan Fatmah Taufik Hidayat, MA dengan harapan mahasiswa baru terbiasa menggunakan bahasa Arab, dan aktif dalam kegiatan belajar di kampus.

Para mahasiswa baru diwajibkan melaporkan diri ke KBRI Rabat sekaligus bersilaturahim dengan Duta Besar RI untuk Kerajaan Maroko Tosari Widjaja.

Setelah urusan administrasi di Rabat , para mahasiswa akan di kirim ke masing-masing universitas di kota yang berbeda-beda dengan ditemani perwakilan pengurus PPI Maroko untuk daftar ulang dan memulai kegiatan belajar mengajar.

Diantara kota-kota yang dituju adalah Kota Kenitra, Meknes, Fes, Tetouan, Casablanca, dan Marakech.

Selain mahasiswa baru yang di kirim lewat Kementrian Agama, PBNU mengirim sebanyak 12 mahasiswa untuk belajar di Maroko yang merupakan kerja sama PBNU Pusat dengan Kementrian Wakaf Maroko.

Mereka tersebar di Kota Tanger sebanyak Sembilan orang untuk Program S1, dan Kota Rabat sebanyak lima orang untuk Program S2, demikian Burhan Ali. (ZG/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010