Tanggamus, Lampung (ANTARA News) - Pengiriman buah pisang dari Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, untuk memenuhi kebutuhan konsumen rumah tangga dan industri di Jakarta khususnya ke (pasar induk) cukup tinggi.
Pengumpul pisang di kampung mincang, Kecamatan Talangpadang, Tanggamus, muhyidin, Selasa, di Kotaagung, mengatakan, dengan tingginya permintaan buah pisang itu, pengumpul meningkatkan pengiriman terbesar khusus ke Jakarta.
Dia mengatakan, para pengumpul pisang saat ini menambah volume penjualan ke luar daerah
hingga ke Jakarta, karena dinilai lebih menguntungkan dari pada di dalam daerah sendiri.
"Harga jual pisang di luar daerah, terutama Jakarta mencapai dua kali lipat," kata dia.
Muhyidin, mengungkapkan, meskipun biaya transportasi pengiriman sangat tinggi, namun
pengumpul masih mendapatkan keuntungan jauh lebih tinggi.
"Seperti harga pisang ambon saat ini Rp2.700 per kilogram dan di Jakarta mencapai Rp4.000 per
kilogram, dan pisang lilin di Tanggamus hanya Rp2.100 per kilogram, dan di Jakarta mencapai Rp3.400 per kilogram, dan pisang tersebut semuanya masih mentah atau buahnya hijau," kata dia.
Asmuni taib, pengumpul di kecamatan yang sama, mengatakan, saat ini sejumlah pengumpul
meningkatkan pengiriman ke Jakarta untuk mendapatkan keuntungan lebih besar, sebelum harga pisang anjlok atau menurun.
Dia menjelaskan, harga pisang cenderung fluktuatif dan sulit diprediksikan harganya apalagi
saat pasokan pisang dari daerah lain membanjiri Jakarta seperti beberapa waktu lalu yang membuat
harga pisang anjlok.
Kemudian, pengumpul juga menjual pisang-pisang tersebut ke pengepul di kemiling Kota Bandarlampung, jika produksi buah pisang dari Tanggamus menurun jumlahnya.
"Jika pasar dalam daerah lebih menguntungkan kemungkinan besar pengumpul tidak akan mengirimnya jauh-jauh hingga ke Jakarta, karena di Lampung sendiri memiliki sentra produksi kripik pisang " terang dia.
Sementara itu, pisang memang bukan komoditas unggulan Tanggamus yang merupakan salah satu sektor untuk meningkatkan pendapatan warga di daerah itu, pisang tidak lebih dari tanaman tumpang sari di sekitar perkebunan kopi dan kakao.
Namun, kata dia, sekalipun pisang bukan tanaman komoditas unggulan Tanggamus, mengenai kualitas
buah pisang daerah itu, jauh lebih baik dari daerah lain, kata dia.
Sentra perkebunan pisang sendiri berada di Kecamatan Talangpadang, Pulau Panggung, Wonosobo, Kotaagung Timur, dan Ulu Belu, dan di kecamatan lainnya hanya sebagai tanaman penyelang, seperti cuaca saat ini, hujan yang tinggi di manfaatkan menanam pisang diantara tanaman kopi dan kakao. (ANT-246/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010