Tanjungpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sudah tiga kali menyurati Kementerian Kesehatan untuk meminta tambahan vaksin COVID-19 karena stok di daerah tersebut sudah habis.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri Mochammad Bisri menyampaikan pihaknya sejak sepekan yang lalu telah mengajukan tambahan 60 ribu vial atau 600 ribu dosis vaksin ke Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
"Rencananya baru mau dikirim 1.000 vial saja. Sementara kebutuhan kita sangat besar," kata Bisri di Tanjungpinang, Selasa.
Akibat pasokan vaksin sudah habis, katanya, saat ini vaksinasi COVID-19 di seluruh kabupaten/kota dihentikan sementara sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Baca juga: Stok vaksin COVID-19 di Provinsi Kepri menipis
Baca juga: Vaksin terbatas, vaksinasi di Batam terancam terhenti
"Paling tersisa berapa dosis vaksin lagi. Silakan masyarakat keliling ke puskesmas-puskesmas, kalau memang masih ada," ujar Bisri.
Bisri mengaku heran terjadi keterlambatan distribusi vaksin dari pusat ke daerah, padahal Presiden RI Joko Widodo menyatakan stok vaksin nasional saat ini sekitar 100 juta lebih dosis vaksin.
"Tapi, kenapa pendistribusian ke daerah terhambat. Ini yang jadi pertanyaan kita," ucapnya.
Vaksinasi memang menjadi harapan Pemprov Kepri demi mengejar target 70 persen vaksinasi pada akhir Juli 2021, sehingga akan terbentuk herd immunity atau kekebalan kelompok dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
Total capaian vaksinasi Provinsi Kepri sampai sejauh ini, untuk usia 18 tahun ke atas sudah 870.906 orang atau 63,41 persen. Sisa target 70 persen sampai dengan tanggal 30 Juli 2021 sebanyak 90.454 orang.
Sedangkan total capaian vaksinasi untuk usia 12-17 tahun sudah 64.190 orang atau 30,91 persen. Sisa target sampai dengan tanggal 23 Juli 2021 sebanyak 143.473 orang.*
Baca juga: Lima kabupaten di Kepri capai target 50 persen vaksinasi COVID-19
Baca juga: Pasien COVID-19 di Kepri meninggal dunia bertambah 14 orang
Pewarta: Ogen
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021