Beijing (ANTARA News) - Seorang pianis buntung tanpa tangan memainkan piano dengan jemari kakinya telah memenangkan seri pertama dari acara pencari bakat versi China, "China`s Got Talent."

Liu Wei, 23 tahun, yang kehilangan tangannya pada usia 10 tahun saat ia tersetrum listik ketika bermain petak umpet, mengalahkan comedian Zhang Fengxi, 7 tahun, dalam final di Shanghai Stadium pada Ahad, menurut laporan Shanghai Daily.

Sang pianis, dari Beijing, yang belajar otodidak ketika berusia 18 tahun, menggugah penonton dengan kehebatannya bernyanyi "You`re Beautiful" dan memainkan piano menggunakan kaki.

Ia juga dilaporkan telah menyentuh hati para panelis penilai dengan berkomentar, "Setidaknya saya memiliki sepasang kaki yang sempurna."

Cai Xiuqing, 23, seorang mahasiswa dari Shantou di propinsi Guangdong, memenangkan juara 3 untuk bernyanyi "Boundless Oceans Vast Skies," lagu popular dari band Rock asal Hong Kong, Beyond.

Dalam acara penerimaan penghargaan, Liu telah diundang oleh penyanyi Taiwan, Jolin Tsai, untuk menjadi bintang tamu dalam tur dunianya, yang akan memberikan kesempatan Liu kesempatan di Las Vegas selama tiga bulan.

Dalam acara tersebut juga diundang para pemenang dan finalis dari serial populer "Got Talent" di Inggris dan Amerika Serikat, termasuk penyanyi Inggris Paul Potts dan grup dansa Diversity.

Produser musik Inggris Simon Cowell, yang terkenal sebagai mantan panelis penilai dalam "American Idol," mengembangkan acara televisi "Got Talent" di Inggris, Amerika Serikat dan Eropa. Ia menjadi salah satu orang pengusaha paling berpengaruh di acara realita televisi.

Acara bermula dari Inggris tersebut telah membuat penyanyi asal Skotlandia, Susan Boyle, menjadi bintang internasional tahun lalu.

Versi China dari acara pencari bakat televisi itu debut pada Mei dan popularitasnya meningkat dengan pasti, dengan semifinal pada 26 September tercatat sebagai acara televisi tertinggi oleh rating.

Sutradara acara tersebut, Jin Lei, mengatakan kepada surat kabar bahwa kesuksesan acara tersebut telah dipastikan akan berlanjut pada tahun mendatang.

"China memiliki banyak bakat akar rumput yang belum ditemukan dan kami percaya acara tersebut akan bertahan vitalitas dan popularitas di seluruh negeri selama tiga atau lima tahun," kata Jin.(*)
Reuters/KR-IFB/H-KWR

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010