Bandung (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Kang Emil mengatakan saat ini dari 119.000 kasus aktif COVID-19 di Jabar, sekitar 80.000 pasien sedang melakukan atau menjalani isolasi mandiri (isoman).

Oleh karena itu, Kang Emil berharap bantuan paket obat dan vitamin gratis dari pemerintah pusat bisa lebih banyak menjangkau pasien COVID-19 yang menjalani isoman di Jabar.

"Ada 80 ribuan warga isoman yang harus terlayani oleh obat gratis dari TNI ini, terbagi di wilayah Kodam Jaya dan Siliwangi," kata Kang Emil, dalam siaran persnya, Selasa.

Menurut Kang Emil, adanya bantuan dari pusat ini dapat menambah kebutuhan obat pasien COVID-19 yang isoman. Selain dari pemerintah pusat, Pemda Provinsi Jabar juga sudah memberikan bantuan obat gratis bagi pasien isoman.

Baca juga: BPBD Jabar bangun tenda serbaguna di RS Rujukan COVID-19

Baca juga: Gubernur Jawa Barat minta daerah bentuk posko distribusi oksigen

Terhitung hingga Senin (19/7), sudah ada 20 ribu pasien COVID-19 yang isoman mengajukan obat dan vitamin yang diakses melalui fitur telekonsultasi di portal Pikobar. Secara bertahap, bantuan tersebut sudah disalurkan dan diterima pasien.

"Ada permohonan obat sekitar 20 ribu per hari ini sejak sepekan lalu lewat telekonsultasi di Pikobar," kata Kang Emil.

Pemerintah pusat melalui TNI sudah meluncurkan bantuan obat dan vitamin untuk pasien isoman. Bantuan yang terbagi dalam tiga paket ini dikhususkan bagi wilayah pulau Jawa-Bali yang sedang menerapkan PPKM Darurat.

Untuk tahap pertama, total 300.000 paket obat dan vitamin didistribusikan ke tiap Kodam dan langsung dibagikan ke pasien isoman yang sudah tercatat oleh Puskesmas.

"Mudah-mudahan obat yang di-drop dari TNI bisa mendekati angka pasien aktif yang sedang isoman di Jabar," ujar Kang Emil.

Lebih lanjut Kang Emil mengatakan informasi tersebut telah disampaikan oleh pihaknya kepada Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan via konferensi video saat menghadiri Rakor Pembagian Obat dan Beras Gratis dari TNI.

Menyikapi masukan Gubernur Jabar tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan memastikan, pihaknya akan memenuhi kebutuhan obat dan vitamin untuk 80.000 pasien isoman di Jabar secara bertahap.

"Saya kira nanti bertahap 80 ribu ini pasti kita penuhi karena itu sudah niat pemerintah," kata Luhut.

Luhut mengatakan, tiga provinsi di area PPKM Darurat merupakan penerima bantuan obat-obatan terbanyak termasuk di antaranya Jabar. "Yang angka-angkanya besar cuma di tiga provinsi," ujarnya.

Dalam Rakor yang dihadiri para Menteri dan Gubernur se-Jawa dan Bali beserta masing-masing Pangdam itu, Luhut meminta agar pengadaan dan distribusi obat-obatan untuk pasien isoman dipercepat.

"Saya minta dipercepat pengadaan dan distribusinya, pasien isoman sudah menunggu," katanya.

Syarat untuk mendapatkan bantuan obat dan vitamin gratis ini yaitu untuk paket satu tanpa gejala hanya menunjukkan bukti positif PCR.

Paket dua bukti PCR positif dengan keluhan demam dan hilang penciuman. Sedangkan paket tiga menunjukkan bukti positif PCR disertai keluhan panas dan batuk kering.

"Yang penting ada bukti positif COVID-19 dan ada rekomendasi dari Puskesmas atau dokter untuk paket mana yang akan diterima oleh pasien," ujar Luhut.*

Baca juga: Kasus harian melonjak 928 orang, Bupati Bogor berikan penjelasan

Baca juga: Sentra vaksinasi COVID-19 di Cimahi targetkan 2.000 orang/hari

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021