Di kantor KJRI itu, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang berjumlah tujuh orang mendapat penjelasan dari Konsul Jenderal Zakaria Anshar dan Kepala Staf Teknis Urusan Haji (TUH) Syaerozi Dimyati. Hadir pula wakil kepala Balai Kesehatan Haji Indonesia (BPHI) dr Heru.
Syaerozi menjelaskan bahwa total jamaah haji tahun ini mencapai 221 ribu terdiri 197.500 haji reguler dan 23.500 haji khusus setelah mendapat tambahan kuota 10 ribu dari pemerintah Arab Saudi.
Soal pondokan haji di Mekkah, ia mengatakan, tersedia 200.855 kapasitas. Rumah yang disewa sebanyak 374 dengan kapasitas 200.855 jamaah, termasuk untuk kantor sektor dan pelayanan kloter.
Perolehan rumah berdasarkan jarak, kurang dari 1.000 meter sebanyak 24 rumah (kapasitas 5.717). Selebihnya jarak 1.000 meter sampai 4.000 meter. Sedangkan yang menempati ring satu sebanyak 125.845 (63 persen) dan ring dua 75.010 (3 persen). Ring satu berjarak 2 km dan dua paling jauh 4 km.
Untuk melayani jamaah haji di Mekkah, dibentuk 12 sektor, termasuk sektor khusus untuk melayani jamaah sesat di sekitar Masjidil Haram.
Soal pemondokan ini mendapat perhatian dari anggota DPD, khususnya menyangkut kualitas bangunan dan pelayanan air bersih. Juga transportasi bagi jamaah yang jauh dari Masjidil Haram.
Tentang obat-obatan, yang berjumlah 30 ton dari Jakarta, dilaporkan sudah tiba di Jeddah. Demikian pula beberapa lokasi yang dijadikan tempat Balai Pengobatan (BPHI) sudah disiapkan untuk membantu jamaah beresiko tinggi.
Khusus pemondokan di Madinah, tak terlalu dipersoalkan karena lokasi ada di Markazia, dekat dengan Masjid Nabawi sebanyak 95 persen. Namun diharapkan soal katering diharapkan mendapat perhatian, sehingga jamaah mendapat pelayanan optimal.
Anggota DPD berharap jamaah dapat diberikan penjelasan secara baik, bukan malah menyesatkan. Kepada anggota Media Center Haji (MCH) ketua rombongan DPD bisa memberikan informasi tentang kemajuan pelayanan penyelenggaraan ibadah haji.
(E001/R010)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010