Jakarta (ANTARA) - Sedikitnya 35 orang anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) menjalani tes usap antigen sebelum melaksanakan penyembelihan hewan kurban saat peringatan Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah.
Ketua DKM Masjid Muhaiminnurrais Mayor CPM Abdul Latif menjelaskan seluruh anggota Paspampres yang menjadi panitia kurban harus dipastikan sehat dan tidak terjadi penularan virus.
"Semua ada 35 orang termasuk kru yang mencacah. Semuanya (anggota) Paspampres. Mereka tadi pagi sudah swab antigen, dan semua hasilnya negatif," kata Mayor Abdul Latif di Markas Komando (Mako) Paspampres, Jalan Tanah Abang II, Jakarta Pusat, Selasa.
Baca juga: Wagub DKI beli sapi kurban dari peternak di Jakarta Selatan
Abdul Latif menjelaskan para anggota memang sudah terbiasa melakukan penyembelihan hewan kurban mengingat kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap tahunnya.
Para pengawal presiden tersebut juga melaksanakan ibadah shalat Id di rumah masing-masing, mengingat Masjid Muhaiminnurrais yang terletak di Mako Paspampres, tidak melaksanakan shalat jamaah.
Ada pun pelaksanaan pemotongan hewan kurban ini dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan. Para anggota juga tetap menggunakan masker saat penyembelihan hewan, maupun saat pembagian daging kurban.
Baca juga: Anies serahkan sapi "limousin" seberat 1,1 ton kepada Korpri Jaktim
Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Pusat pun turut memantau jalannya penyembelihan kurban agar protokol kesehatan tetap diterapkan.
"Kita melaksanakan pemantauan agar tidak berkerumun, melaksanakan SOP dengan prokes dan nanti distribusi dagingnya menggunakan wadah yang ramah lingkungan," kata Kepala Suku Dinas KPKP Jakarta Pusat Penty Yunesi Pudyastuti.
Mako Paspampres menerima 22 ekor sapi dan 41 ekor kambing dari kalangan pejabat dan keluarga. Namun, hanya 12 ekor sapi dan delapan ekor kambing yang disembelih di Mako Paspampres, sedangkan sisanya didistribusikan ke yayasan dan pesantren.
Baca juga: Anies minta warga DKI patuhi prokes saat berkurban
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021