Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kehutanan Zulfikli Hasan mengatakan banjir bandang yang terjadi di Wasior, Teluk Wondama, Papua Barat, disebabkan oleh tata ruang wilayah tersebut yang kurang memadai.
"Ada pengaruh dari tata ruang di sini. Karena menurut ilmu kehutanan, tata ruang di sini kurang tepat. Karena ini kawaasan hutan produksi terbatas, harus hati-hati tinggal di sini. Karena kalau dibuka sedikit, bisa mempercepat longsor dari atas," ujarnya seusai mengikuti rapat koordinasi di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Senin.
Menurut dia, wilayah tersebut tidak boleh dijadikan daerah pemukiman penduduk karena dapat menganggu tata ruang dan menyebabkan longsor, apalagi curah hujan juga sangat tinggi.
Ia juga menjelaskan wilayah Wasior merupakan daerah aliran sungai serta kawasan hutan produksi tetap sehingga tidak ada ijin hak penguasaan hutan untuk menebang kayu.
"Kawasan hutan produksi terbatas seharusnya tidak boleh dijadikan kota yang dipenuhi banyak, karena di sini curam seperti ini. Kalau penduduknya banyak kemudian berkembang, naik ke atas sedikit itu agak mengganggu karena curam, bisa longsor. Tapi sebab utama kemarin, itu curah hujan yang tinggi," ujar Zulkifli.
Ia menegaskan musibah tersebut terjadi bukan karena adanya pembalakan liar (ilegal logging) dan pada masa mendatang tata ruang yang mengikuti kaedah lingkungan di wilayah itu harus dikelola dengan baik.
"Menurut saya tata ruangnya yang harus dikelola dengan baik. Ini kan cagar alam, jadi diatasnya ini tidak boleh dirambah, apa untuk budidaya atau apa, tidak boleh. Atau kota naik ke atas sedikit tidak boleh. Jadi harus tata ruang yang mengikuti kaedah-kaedah lingkungan. Mengikuti kaedah kawasan hutan produksi tetap dan kawasan cagar alam," ujarnya.
Bencana banjir bandang yang menghantam distrik Wasior hingga sepekan, berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah merenggut korban 144 orang tewas, luka berat 179 orang, luka ringan 641 orang dan hilang 103 orang.
Sedangkan jumlah pengungsi yang masuk Manokwari hingga 10 Oktober ini mencapai 6.224 orang dan diperkirakan, hingga saat ini tersisa sekitar 200 orang yang ditampung di lokasi pengungsian di Wasior.
(ANT/A024)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010