Bentuk tubuh perempuan apakah itu apel atau pir, diperiksa dengan jajaran faktor genetis, seperti dikutip dari Telegraph. Penelitian dilakukan oleh peneliti di Universitas Oxford dan Medical Research Council (MRC) Epidemiology Unit di Cambridge.
Mereka mengidentifikasi 13 kumpulan gen yang berkaitan dengan kecenderungan untuk menyimpan lemak di sekitar perut atau pinggul dan paha. Gen-gen ini menuntun pada perbedaan bentuk tubuh pada kedua jenis kelamin. Tetapi, tujuh dari mereka mengantar pada tanda dari bentuk lain pada perempuan daripada pria.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa orang dengan bentuk apel lebih mungkin terkena penyakit jantung dan diabetes tipe 2 daripada mereka yang memiliki bentuk pir. Bahkan setelah mengoreksi "body mass index" (BMI/indeks massa tubuh)
Para peneliti mengatakan penemuan itu memberi harapan pada obat-obatan yang bisa mengubah distribusi lemak kepada pilihan yang lebih aman. Berpotensi mengubah bentuk apel yang berisiko tinggi terhadap penyakit ke bentuk pir. Mereka menemukan itu setelah mempelajari DNA dari hampir 250.000 orang.
Pada penelitian kedua dengan data yang sama, mereka menemukan 18 kumpulan gen yang terkait dengan obesitas, meningkatkan jumlah gen yang terhubung dengan BMI tinggi ke 32. Orang yang memiliki banyak dari 32 gen ini memiliki berat badan 7 sampai 9 kg lebih berat dari mereka yang memiliki sedikit gen itu.
Dr. Cecilia Lindgren dari "Wellcome Trust Centre for Human Genetics" di Universitas Oxford terlibat dalam dua makalah yang dipublikasikan dalam jurnal "Nature Genetics."
"Pemahaman biologi melalui penemuan gen-gen hanya satu langkah pertama dalam perjalanan panjang ke arah pengobatan, tetapi itu penting. Sebagai usaha untuk mengatasi obesitas melalui perubahan dalam gaya hidup atau pilihan pengobatan berbeda sudah terbukti benar-benar menantang. Potensi untuk mengubah pola distribusi lemak bisa menawarkan alternatif bagi penemuan obat-obatan di masa depan," kata Dr. Lindgren.
Kumpulan 13 gen berkaitan dengan apel dan pir hanya menghitung kira-kira satu persen dari berbagai rasio pinggang ke pinggul di antara populasi. BMI 32 dikenal dengan "gen obesitas" hanya menghitung 1.45 persen dari variasi dalam BMI.
"Dua penelitian ini adalah awal dari pandangan baru dalam biologi dari obesitas dan bentuk tubuh, yang pada gilirannya bisa mengantar pada pendekatan yang lebih ditergetkan untuk mencegah obesitas dan berpotensi untuk mengembangkan obat-obatan baru," kata Dr. Ruth Loos dari MRC Epidemiology Unit di Cambridge.
"Tetapi, kami tidak boleh melupakan bahwa, sumbangan genetis pada obesitas besar, sebagian besar obesitas tetap terpengaruh pada gaya hidup kita."
(ENY/A024)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010