Banda Aceh (ANTARA) - Sejumlah ruas jalan utama Kota Banda Aceh dipadati warga masyarakat pada Senin malam kendati pemerintah daerah tidak menggelar pawai takbir keliling pada malam Idul Adha itu karena pandemi COVID-19.

Di antara mereka yang ikut meramaikan jalanan ibu kota Provinsi Aceh pada malam takbiran Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah itu adalah Edy dan Sulaiman.

Edy mengatakan dia bersama keluarga selalu datang ke Banda Aceh pada malam lebaran untuk menyaksikan pawai takbir keliling dan mobil hias dari halaman depan Masjid Raya Baiturrahman.

"Karena pandemi, pawai takbir tidak dilaksanakan pada Senin malam. Namun demikian, kami tetap ke sini untuk jalan-jalan bersama keluarga," kata warga Kabupaten Aceh Besar itu.

Hal senada juga disampaikan Sulaiman. Dia mengaku sengaja datang ke pusat Kota Banda Aceh bersama beberapa anggota keluarganya untuk menikmati suasana malam Idul Adha meski tidak ada takbir keliling karena COVID-19.

Baca juga: 491 petugas gabungan amankan malam takbiran Idul Adha di Jakarta Timur

Pada Senin malam itu, beberapa titik keramaian warga yang datang dengan kendaraan bermotor adalah Jembatan Pante Pirak, Masjid Raya Baiturrahman, dan Pasar Aceh.

Di Pasar Aceh, sejumlah warga terlihat berbelanja kebutuhan Idul Adha sehingga menyebabkan kemacetan di sejumlah ruas jalan utama seperti Jalan Muhammad Jam, KH Ahmad Dahlan, dan Diponegoro.

Sementara itu, gema takbir bersahut-sahutan dari corong-corong masjid di Banda Aceh dan Aceh Besar, termasuk Masjid Raya Baiturrahman.

Sebelumnya, Dinas Syariat Islam (DSI) Aceh menyatakan bahwa pawai takbir keliling Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah ditiadakan guna mencegah potensi penularan COVID-19 di tengah kerumunan.

"Mengingat pandemi masih berlangsung, pawai takbir ditiadakan dan diganti dengan lomba takbir masjid-masjid yang telah ditetapkan," kata Kepala DSI Aceh EMK Alidar.

Baca juga: Muhammadiyah Malaysia gelar takbiran virtual

Pewarta: M Ifdhal
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2021