Saat ini kami juga sedang menyiapkan perusahaan agar menjadi lembaga kliring pasar fisik emas digital dan sebagai lembaga kliring berjangka di perdagangan aset kriptoPangkalpinang (ANTARA) - PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) menargetkan laba perusahaan pada tahun ini tumbuh 20 persen atau mencapai Rp79,9 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp66,4 miliar.
"Kami optimistis dengan tren positif yang terjadi pada semester I 2021 ini akan berlanjut di semester berikutnya," kata Direktur Utama PT KBI (Persero) Fajar Wibhiyadi melalui rilis yang diterima Antara di Pangkalpinang, Senin.
Untuk itu KBI telah melakukan beberapa langkah inisiasi bisnis, salah satunya menjadikan KBI sebagai lembaga kliring perdagangan timah dalam negeri, yang sudah mulai berjalan beberapa waktu yang lalu.
"Saat ini kami juga sedang menyiapkan perusahaan agar menjadi lembaga kliring pasar fisik emas digital dan sebagai lembaga kliring berjangka di perdagangan aset kripto," ujarnya.
Menurut dia, meskipun saat ini ekonomi Indonesia belum sepenuhnya pulih dari tekanan pandemi COVID-19.
Baca juga: KBI resmi jalankan fungsi lembaga kliring perdagangan timah
Di tengah tekanan pandemi yang cukup berat ini, menurut Fajar, KBI menjadi salah satu BUMN yang masih bertahan dan bahkan mengalami pertumbuhan.
PT KBI (Persero) merupakan BUMN yang berperan sebagai lembaga kliring penjaminan dan penyelesaian transaksi di perdagangan berjangka komoditi dan pasar fisik komoditas, serta pusat registrasi resi gudang ini tetap mencatatkan kinerja positif selama semester l tahun 2021.
Sepanjang semester l tahun 2021 KBI membukukan pendapatan operasional sebesar Rp77,4 miliar atau naik 6,27 persen dibandingkan di periode yang sama 2020 sebesar Rp72,8 miliar. Sedangkan dari laba, pada semester l 2021 KBI membukukan laba Rp43,9 miliar atau naik 40,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp31,2 miliar.
"Tekanan pandemi yang telah berjalan sejak tahun lalu, mau tidak mau harus disikapi dengan baik. Pertumbuhan yang dibukukan di semester lini merupakan hasil dari berbagai langkah strategis, baik dalam menjaga kinerja usaha seperti transformasi dan digitalisasi bisnis, serta berbagai langkah efisiensi," kata Fajar.
Baca juga: Industri perdagangan berjangka komoditi sambut 2021 dengan optimistis
Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021