"Kami menyebut pementasan ini sebagai `Monolog Plus`," kata Ikranagara, pemeran Putu Dia pada lakon itu usai pementasan berdurasi sekitar 1,5 jam, di Magelang, Minggu malam.
Lakon itu dimainkan oleh tiga orang yakni Ikranagara (Putu Dia), Mamok Pratomo (Avatar Macan), dan Wienda Daniel (Avatar Gagak).
Lakon "Nyaris" dengan sutradara Ikranagara itu bertutur tentang kisah rencana pencabutan nyawa Putu Dia oleh Avatar Macan dan Avatar Gagak.
"Ini mengisahkan wacana pengetahuan `posmointertextuality`, tidak ada penjelasan dari Putu Wijaya tentang lakon ini, tetapi kami mencoba memahami sebagai `Nyaris Mati`," katanya.
Ia mengaku, tidak terganggu selama mementaskan lakon itu meskipun beberapa kali lampu panggung mati.
"Sejak awal kami tidak menekankan visual dan seni rupa, tetapi vokal yang terdengar secara total," katanya.
Ia menyatakan secara bebas mementaskan lakon itu di Studio Mendut yang dikelola seniman Magelang, Sutanto Mendut.
"Memang ada naskah yaitu yang ditulis Putu Wijaya ini, tetapi ada inspirasi spontan dan itu sah-sah saja, kami secara total masuk dalam karakter cerita ini," katanya.
Usai suguhan lakon yang hingga menjelang tengah malam itu, mereka melanjutkan sarasehan dengan penonton membahas tentang pementasan tersebut.
Ketua Panitia Pementasan "Nyaris" di Mendut, Yefta Tandiyo, pada kesempatan itu meminta maaf karena pihaknya tidak secara optimal menyiapkan pergelaran itu sehingga beberapa kali lampu padam. (M029/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010