“Kita berikhtiar bersama dengan disiplin mematuhi protokol kesehatan, menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengisolasi diri bagi yang bergejala, dan berikan bantuan untuk sesama. Kita petik hikmah pengorbanan Nabi Ibrahim AS,

Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mengajak masyarakat berdoa dan bertakbir dari rumah masing-masing untuk memperingati Idul Adha 1442 Hijriah pada Selasa (20/7), yang juga bagian dari ikhtiar bersama untuk mengakhiri masa pandemi COVID-19.

“Kita petik hikmah pengorbanan Nabi Ibrahim AS. Kita berdoa dan bertakbir dari rumah masing-masing, bersama-sama terus berdoa dan berikhtiar agar pandemi segera berlalu,” kata Presiden Jokowi dalam Takbir Akbar Hari Raya Idul Adha 1442 H yang ditayangkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jakarta, Senin.

Presiden mengajak masyarakat untuk mengoptimalkan ikhtiar lahiriyah dan juga ikhtiar batiniyah guna mengakhiri masa sulit pandemi virus Corona. Salah satu bentuk ikhtiar adalah dengan berdisiplin menerapkan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Presiden juga mengingatkan bagi warga yang bergejala, agar segera mengisolasi diri. Tak lupa, kata Presiden, masyarakat juga perlu saling membantu antarsesama di tengah masa sulit ini.

Baca juga: Presiden: Idul Adha mengandung pesan mulia

“Kita berikhtiar bersama dengan disiplin mematuhi protokol kesehatan, menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengisolasi diri bagi yang bergejala, dan berikan bantuan untuk sesama. Kita petik hikmah pengorbanan Nabi Ibrahim AS,” ujarnya.

Masyarakat juga diimbau Presiden Jokowi untuk berdoa dan memohon kepada Allah SWT agar warga yang sakit segera diberikan kesembuhan.

“Mari bersama-sama memohon pertolongan Allah SWT, memohon kesembuhan saudara saudara kita yang sedang sakit, memberikan kekuatan kepada saudara-saudara kita yang sedang melakukan tugas-tugas kemanusiaan” katanya.

Idul Adha, kata Presiden, mengandung pesan-pesan mulia, yakni pesan pengorbanan dan kemanusiaan. Pesan tersebut bersifat universal dan tetap aktual untuk menjadi pegangan disaat bangsa dan negara menghadapi pandemi seperti saat ini.

“Nabi Ibrahim AS telah mewariskan keteladanan, mengingatkan betapa pentingnya keimanan dan ketaqwaan, keikhlasan berkurban tanpa keraguan demi menjalankan perintah Allah SWT,” ujar Presiden Jokowi.

Baca juga: Presiden Jokowi minta para menteri sensitif berkomunikasi saat pandemi
Baca juga: Puan: Idul Adha dimaknai "kurbankan" ego pribadi atasi pandemi
Baca juga: MPR: Idul Adha momentum umat perkuat solidaritas atasi pandemi

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021