London (ANTARA News) - Sebanyak 60 pelukis dari 19 negara mengikuti pelatihan (workshop) membatik yang diselenggarakan KBRI Tunis di Monastir, Tunisia, belum lama ini.
Ke-60 pelukis itu berasal dari Turki, Jerman, Belarusia, Bulgaria, Cyprus, Mesir, Perancis, Korea Selatan, Malaysia, Montenegro, Polandia, Serbia, Italia, Irlandia, Inggris, Kanada, Amerika Serikat, Rusia dan Tunisia, demikian keterangan pers KBRI Tunis yang diterima Antara, Minggu.
Selain belajar membatik, para peserta `workshop` menyaksikan peragaaan membatik yang dilakukan pelukis Indonesia, Retno Wulandari, dan DWP KBRI Tunis, dalam acara Indonesian Cultural Night.
Tidak hanya belajar proses membatik, para peserta workshop juga ikut menghadiri peragaan busana batik tradisional dan kontemporer yang ditampilkan secara kolaboratif dengan orkestra arumba alunan rumpun bamboo.
Peragaan busana itu mendapat sambutan penonton yang menikmati suguhan angklung dan gambang. Selain itu, juga ditampilkan tarian tradisional seperti Tari Nandak Ganjen, Tari Kipas Pakarena dan Tari Indang.
Para pelukis dari Turki dan Montenegro ikut bergoyang di atas panggung memperagakan beberapa busana batik yang sangat menarik.
Pemerhati mode
Sekitar 150 orang pemerhati mode Tunisia yang hadir di Hotel Les Palmiers, Monastir, mengagumi keindahan beragam busana batik casual hasil rancangan Retno Wulandari yang ditampilkan para model asal Tunisia dan Turki.(*)
(ZG/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010