Medan (ANTARA News) - Keberadaan Harimau Sumatera yang berada di beberapa provinsi di Sumatera terancam punah akibat semakin tingginya perambahan hutan yang menjadi habitat hidupnya hewan satwa langka tersebut.

Direktur Sumatra Rainforest Insitute (SRI) Rasyid Assaf Dongoran, di Medan, Minggu, mengatakan, dewasa ini perambahan hutan makin banyak dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Saat ini pupulasi Harimau Sumatra ( Phantera tigris sumatrae) tersebar terbatas di beberapa wilayah hutan yang terbatas yakni Aceh, Sumatera, Riau, Sumatera Barat Lampung dan Jambi dengan pupulasi diperkirakan tidak lebih dari 300-400 ekor.

"Jika hutan terdegrasi secara cepat dan tidak terkendali akibat lalainya pemerintah, penegak hukum dan masyarakat, maka bencana akan segera datang," katanya.

Secara umum bencana yang dipastikan datang adalah bencana banjir di saat musim hujan, bencana kekurangan air hebat dan tanah mengalami degradasi kesuburan, bencana hama wereng, bencana iklim dan bencana penyerangan satwa ke perladangan.

"Problem yang ada adalah sering sekali data luas hutan di atas kertas tidak sesuai dengan kenyataan luasan hutan yang ada di lapangan, akibatnya tidak ada kepastian luasan hutan lindung di Sumatera Utara," katanya.
(ANT/A038)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010