Bandung (ANTARA News) - Tepat tanggal 10, bulan 10 tahun 2010, Pasar Seni ITB kembali dilaksanakan untuk yang ke-10 kalinya di sepanjang jalan Ganeca hingga gerbang utama kampus ITB, hanya 10 jam saja, mulai dari pukul 08 00 hingga 17 00, Minggu.

Sejak pagi, area Pasar Seni tampak dipadati puluhan ribu pengunjung mulai dari kalangan mahasiswa hingga masyarakat umum yang ingin memburu berbagai produk seni, menyaksikan pertunjukan seni hingga hasil kreativitas mahasiswa.

Rizki Putra, panitia Pasar Seni sekaligus penulis pengantar buku Pasar Seni yang segera diterbitkan mengatakan, Pasar Seni ITB bukan sekadar ajang hiburan, namun juga merupakan simbolisasi dari semangat zaman (Zeitgeist) dewasa ini.

"Visualisasi ini digambarkan lewat selebaran, iklan, dan kolom berita yang penuh sentilan namun ringan dan sangat menghibur para pengunjung," kata Rizki, Sabtu.

Menurut dia, Pasar Seni tahun ini diwaranai sekitar 350 stan, diantaranya stan seniman, delegasi, produk, makanan, souvenir serta berbagai panggung pertunjukan, mulai dari panggung rasa, jalan seni, kampung seni tradisi (sawah), jamming area. Museum masa depan, wahana montana dan yang lainnya.

"Ini merupakan teriakan kami tentang tradisi dan budaya lama yang terlupakan, juga tentang gaya hidup baru yang seringkali membuat kita terlena," tambahnya.

Hal yang menarik, Pasar Seni ITB 2010 ini juga membuat wahana bernama Jalan Seni di sepanjang jalan Ganeca, yang di dalamnya terdapat karya-karya seniman, mulai dari media klasik, lukisan, patung hingga instalasi.

"Jalan Seni mengandung makna menjadikan jalan sebagai ruang alternatif pengganti galeri sehingga masyarat memiliki cara pandang baru serta kegairahan seni," papar dia.

Pasar Seni ITB merupakan ajang seni terbesar yang rutin diselenggarakan ITB sejak 1972, dengan muatan pagelaran seni dan unjuk kreativitas dan hasil karya para mahasiswa.
(ANT/A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010