Seoul (ANTARA News) - Ali waris Korea Utara Kim Jong-Un dan ayahnya, Kim Jong-Il, Ahad menyaksikan parade besar militer di pusat ibu kota Pyongyang, menurut laporan-laporan.
Parade besar itu dilakukan untuk memperingati hari ulang tahun ke-65 partai komunis yang berkuasa.
Media negara mengatakan, Kim tua hadir dalam parade militer itu, namun tidak menyebutkan kehadiran anaknya.
Meskipun demikian, kantor berita Korea Selatan Yonhap, mengatakan, Jong-Un juga hadir dalam acara itu.
Korea Utara akan menyelenggarakan parade militer terbesar -- melibatkan 20.000 tentara, rudal, tank dan senjata lainnya -- untuk memperingati ulang tahun partai yang berkuasa akhir pekan ini, kata sebuah laporan, Jumat.
Kantor berita Korea Selatan mengutip sumber-sumber mengatakan perayaan Ahad juga melibatkan sekitar 100.000 warga sipil dalam satu pawai.
Kembang-kembang api telah diimpor dari China untuk dinyalakan pada Ahad petang di sepanjang tepi sungai Taedong, yang membelah dua ibu kota Pyongyang.
Perayaan itu terjadi kurang dari dua pekan setelah putra bungsu pemimpim Kim Jong Il diangkat menjadi jendral bintang empat dan memberikan dua jabatan penting partai komunis.
Tindakan-tindakan itu menegaskan statusya sebagai pengganti ayahnya, 68 tahun yang sakit, kata para pejabat Korsel.
Menteri Pertahanan Korsel Kim Tae-Young, Senin mengatakan Korut tampaknya menggunakan perayaan ulang tahun itu untuk melakukan "penyusunan satu rencana suksesi" bagi putra Jong-Un.
Menteri mengatakan sekitar 15.000 tentara dikerahkan dekat Pyongyang untuk parade memperingati ulang tahun ke 65 pembentukan partai itu.
Negara yang memiliki senjata nuklir tetapi miskin itu berjuang untuk memberi pangan kepada rakyatnya, dengan sepertiga anak-anak kekurangan gizi menurut dana anak-anak PBB.
Kantor berita resminya KCNA memberitakan, Jumat, ibu kota itu berada dalam suasana festival, dengan pameran-pameran seni, foto dan buku diselenggarakan untuk memperingati ulang tahun itu.
Massa membanjiri museum-museum untuk mempelajari tentang "sejarah agung" partai itu, atau mengunjungi patung raksasa pendiri negara itu Kim Il Sung untuk meletakkan karangan bunga, kata KCNA.
Jalan-jalan dihiasi dengan bendera-bendera dan plakat-plakat bertuliskan "Partai Berkemauan Keras" dan "Partai tak Terkalahkan".
(H-AK/S008)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010