Jakarta (ANTARA News) - Indonesia Police Watch mengharapkan Komisi III DPR dalam melakukan uji kelayakan terhadap calon kepala Kepolisian Republik Indonesia benar-benar harus serius.
"Kita berharap Komisi III benar-benar serius dalam melakukan uji kelayakan terhadap calon kapolri Komjen Pol Timur Pradopo," kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S. Pane di Jakarta, Minggu.
DPR dalam melaksanakan uji kelayakan hendaknya menggutamakan penggalian dari sisi moralitas, psikologis, kehidupan pribadi dan keluarga, ujar Neta Pane.
"Sebab ketiga hal tersebut merupakan tolak ukur bagi keteladanan seorang pemimpin yang akan menjadi contoh bawahannya. Ke depan figur pemimpin yg dibutuhkan Polri adalah figur yang bermoral, teladan, tegas, mau menjalankan kontrol dengan maksimal agar reformasi Polri segera terwujud," kata Neta, menambahkan.
Selain itu, Komisi III DPR juga harus menguji integritas, tidak berpoligami, tidak memiliki wanita idaman lain, kompetensi, pengalaman, intelektualitas, dukungan internal, dan akseptabilitas publik calon tersebut.
"IPW berharap Komisi III jangan sekedar jadi "tukang stempel" dan harus berani menolak calon yang tidak memenuhi kelayakan di atas, sehingga rakyat tidak mendapatkan Kapolri "karbitan" ," katanya.
Timur saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam), menggantikan posisi Komjen Pol Iman Haryatna yang memasuki masa pensiun, dan sebelumnya ia menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya.
Serah terima jabatan (sertijab) Kapolda Metro Jaya dari Komjen Pol Timur Pradopo kepada Irjen Pol Sutarman, kemudian jabatan Kapolda Jawa Barat yang ditinggalkan Sutarman diserahkan kepada Irjen Pol Suparni Parto yang sebelumnya menjabat di Badan Intelijen Negara (BIN) dilaksanakan pada Senin (4/10).
Sertijab tersebut, juga menaikkan pangkat Timur dari Irjen Pol yang berbintang dua menjadi Komjen Pol dengan bintang tiga.
(S035/A011)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010