Washington (ANTARA News) - Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengungkapkan adanya bukti perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia.

Berbicara di depan forum pertemuan pejabat ekonomi dunia di Washington, Sabtu, Sekjen OPEC Abdalla Salem El-Badri mengatakan, sudah terlihat tanda-tanda lambannya pertembuhan ekonomi global.

Banyak negara juga menghentikan upaya stimulus ekonomi mereka. "Dampak pemulihan ekonomi yang melambat terhadap permintaan minyak bumi juga sudah terlihat," katanya.

Pertumbuhan konsumsi minyak bumi pun berkurang di sejumlah negara, katanya.

"Tahun depan, situasinya diperkirakan tidak membaik. Kenyataannya, pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan lebih rendah dari tahun ini."

"Karenanya, pertumbuhan permintaan minyak bumi tahun 2011 diperkirakan hanya sekitar satu juta barel per hari atau tingkat pertumbuhannya sama dengan tahun ini," katanya.

Dalam pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional(IMF) dan Bank Dunia di Washington DC itu, ia lebih lanjut mengatakan, kebanyakan permintaan minyak datang dari negara-negara berkembang seperti China, India serta beberapa negara Timur Tengah dan Amerika Latin.

El-Badri mengatakan, harga minyak mentah dunia juga relatif stabil dalam setahun terakhir, yakni di kisaran 70-85 dolar AS per barel.

Tahun sebelumnya terjadi volatilitas luar biasa terhadap harga minyak mentah dunia.

Tekanan terhadap harga minyak itu sudah terlihat akibat ketidakpastian pemulihan ekonomi global dan fundamental pasar minyak yang lemah, katanya dilaporkan oleh AFP.

(R013/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010