Sungai Raya, Kalbar (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Bandara Supadio Pontianak mengeluarkan peringatan dini kepada masyarakat agar mewaspadai potensi banjir dan angin puting beliung di beberapa daerah di Kalimantan Barat.
"Tingginya intensitas curah hujan yang terjadi di Kalimantan Barat selama bulan Oktober, mengakibatkan sejumlah daerah berpotensi banjir dan angin puting beliung, terutama di daerah pesisir," kata Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara Supadio Pontianak, Supriandi, di Sungai Raya, Kubu Raya, Sabtu.
Menurutnya, kondisi itu sudah bisa dirasakan dengan adanya berbagai bencana alam yang sudah dirasakan sejumlah daerah di Kalbar.
"Mulai dari banjir yang menenggelamkan pemukiman warga sampai terjangan angin puting beliung yang memporak-porandakan pemukiman," kata dia.
Kondisi itu membuktikan bahwa wilayah Kalbar sudah memasuki cuaca ekstrim.
Supriandi juga mengatakan, berdasarkan data dari BMKG Supadio Pontianak, intensitas curah hujan di Kalimantan Barat pada bulan Oktober 2010, sudah diambang normal berkisar antara 300 hingga 400 miliimeter perbulan.
Sementara kecepatan angin berkisar antara 30 hingga 40 knot perjam dan kondisi ini sangat berpeluang banjir dan angin puting beliung di sejumlah daerah.
"Adapun daerah-daerah yang berpotensi banjir dan Puting Beliung diantaranya, Kota Pontianak, Kabupaten Ketapang, Kayong utara, Sambas, Kapuas Hulu, Sintang, Kubu Raya dan sebagian Kabupaten Kapuas Hulu," kata dia.
Dia menambahkan, selain memiliki curah hujan yang cukup tinggi, beberapa daerah tersebut juga berpotensi angin Puting beliung. Hal ini dikarenakan awan Comulonimbus berupa segumpal awan hitam yang tebal yang di sertai hujan, terus menggantung di langit khatulistiwa.
Intensitas curah hujan tinggi akan berpeluang di daerah timur, tengah, dan selatan wilayah Kalimantan Barat.
Di mana intensitas curah hujan itu juga diikuti dengan tingginya gelombang laut yang berkisar antara satu hingga dua meter.
"Tentunya kondisi ini sangat berdampak pada aktivitas nelayan yang menggantungkan hidupnya pada melaut," bebernya.
Supriandi mengimbau kepada para nelayan, untuk mewaspadai tejadinya angin puting beliung dan awan Comulonimbus yang disertai petir. Karena angin ini sangat mengancam para nelayan terutama yang menggunakan kapal-kapal kecil.
"Kita memperkirakan musim penghujan ini akan terjadi hingga bulan Februari 2011 mendatang," katanya.(*)
(ANT-171/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010