Boyolali (ANTARA News) - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla mengatakan, selalu siap siaga bekerja membantu masyarakat dalam evakuasi menghadapi bencana alam Gunung Merapi, di perbatasan Jawa Tengah-Yogyakarta, jika sewaktu-waktu terjadi letusan.

"PMI selalu siap siaga jika terjadi bencana Merapi, yang hingga kini kondisinya masih waspada," katanya saat meresmikan pembangunan gedung Poliklinik PMI Boyolali dan rehap 23 sekolah pascagempa bumi Jawa Tengah di Boyolali, Sabtu sore.

Menurut mantan Wakil Presiden RI, pihaknya akan membantu masyarakat terutama di Boyolali, Magelang, Klaten (Jawa Tengah), dan Yogyakarta jika bencana bahaya letusan Merapi terjadi.

Namun, kata Jusuf Kalla, pihaknya mengharapkan agar bahaya letusan Merapi itu tidak terjadi, sehingga masyarakat tetap aman dari bencana tersebut.

"PMI bersama pemerintah akan saling berkoordinasi siaga jika terjadi bencana alam letusan Merapi untuk membantu masyarakat di lereng gunung itu," katanya.

Informasi dari Pemerintah setempat menyebutkan, Boyolali masuk wilayah yang terdapat dua gunung yakni Merapi dan Merbabu sehingga daerahnya rawan bencana alam, di antaranya letusan Gunung Merapi, angin puting beliung, banjir bandang, dan tanah longsor.

Pemerintah telah siap siaga membantu masyarakatnya jika terjadi bencana alam. Bahkan, masyarakatnya kelihatan sudah terbiasa menghadapi bencana Gunung Merapi yang statusnya saat ini waspada.

Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Boyolali mengharapkan dengan diresmikan gedung PMI tersebut dapat bermanfaat dan membantu masyarakat secara maksimal terutama dalam menghadapi bencana alam di wilayah ini.

Sementera Jusuf Kalla secara simbolis menandatangi prasasti pembangunan gedung PMI Boyolali dan rehap 23 gedung sekolah di Boyolali maupun di Klaten.

Menurut Ketua Panitia Implementasi Rehabilitasi dan Rekontruksi Pascabencana Gempa Bumi, Jawa Tengah, Imam Triyanto, pembangunan gedung Poliklinik PMI Boyolali menghabiskan dana sekitar Rp1,31 miliar.

Gedung PMI berlantai dua itu dilengkapi ruang laboratorium, Poliklinik, UTDC, Aula, kantor, kamar dan Mushola.

Selain itu, PMI melalui bantuan swasta juga membantu rehabilitasi 23 gedung sekolah dan dua di Boyolali, sedangkan 21 lainnya di Kabupaten Klaten dengan dana total sekitar Rp8,998 miliar.

"PMI pada tahap pertama membantu Rp1,7 miliar dan kedua Rp6,789 miliar ditambah fasilitas mebel senilai Rp390 juta dan beberapa unit komputer senilai Rp110 juta," katanya.

Jusuf Kalla menambahkan, dengan digudangan gedung PMI baru dan rehap sekolah tersebut diharapkan memberi bermanfaat bagi masyarakat daerah itu.

"Gedung baru PMI ini diharapkan dapat melayani masyarakat yang membutuhkan donor darah lebih baik. Sedangkan, rehap gedung sekolah itu, diharapkan para siswa dan guru dapat belajar dengan baik dalam menuntut ilmu bagi kemajuan daerah dan bangsa," kata Jusuf Kalla.(*)
(T. B018/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010