Unggulan pertama ganda ini di babak final mengalahkan unggulan kedua Chan Hao-Ching/Sirui HE (Taiwan/China) 7-6 (3), 7-5.
Disaksikan sekitar 50 orang, pertandingan antara kedua pasangan berlangsung sengit. Sandy yang memegang servis pada game pertama, membuka angka keunggulan 1-0. Kedua pasangan kemudian saling kejar dalam perolehan angka sampai kedudukan 6-6 dan terjadi tiebreak.
Pada saat tiebreak ini pasangan Sandy/Kawatoko sempat tertinggal 0-3. Meskipun tertinggal, pasangan Indonesia/Jepang ini tidak terlihat putus asa.
Keduanya mencoba tampil tetap solid dengan mengejar ke mana saja abola jatuh. Sebaliknya pasangan Chan/Sirui terlihata lengah dan banyak melakukan kesalahan sendiri.
Pasangan Sandy/Kawatoko kemudian mampu menyamakan kedudukan 3-3 saat tiebreak tersebut sebelum kemudian mengunci Chan/Sirui 7-3. Perlawanan Chan/Sirui berakhir saat pukulan forehand Chan jatuh di belakang lapangan permainan Sandy/Kawatoko.
Pada set kedua penampilan Sandy/Kawatoko agak menurun, dan tidak segarang pada akhir set pertama. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh Chan/Sirui untuk ganti menekan. Upaya Chan/Sirui membuahkan hasil sampai pasangan ini memimpin 1-3.
"Saya tampil terburu-buru ingin cepat membunuh. Akibatnya pukulan saya banyak mati sendiri," tutur Sandy tentang kejadian di awal set kedua ini.
Setelah unggul 3-1, giliran pasangan Chan/Sirui banyak melakukan kesalahan sendiri. Sebaliknya Sandy/Kawatoko perlahan-lahan memperbaiki penampilan mereka sehingga kembali tampil solid. Pasangan Indonesia/Jepang ini kemudian menmyamakan kedudukan 4-4. Bahkan berikutnya Sandy/Kawatoko sempat memimpin 5-4.
Pada game kesepuluh pasangan Sandy/Kawatoko sempat meraih set point, namun peluang ini gagal dimanfaatkan menjadi kemenangan. Bahkan game ini kemudian menjadi milik Chan/Sirui setelah pukulan forehand Sandy jatuh di belakang lapangan permainan lawan.
Beruntung pada games kesebelas, Chan yang memegang servis banyak melakukan kesalahan sendiri.
Pada game ini pasangan Sandy/Kawatoko berhail mematahkan servis Chan dan kembali memegang kendali 6-5. Perlawanan Chan/Sirui kemudian benar-benar berakhir setelah satu pukulan forehand Chan kembali jatuh di belakang lapangan permainan Sandy/Kawatoko.
Sebagai juara, Sandy/Kawatoko berhak atas hadiah uang sejumlah 637 dolar AS atau sekitar Rp 7 juta dari total hadiah 10.000 dolar AS atau sekitar Rp 100 juta.
Sementara Chan/Sirui yang menjadi runner-up kebagian 343 dolar AS atau sekitar Rp 4 juta. Direktur Turnamen Teddy Tanjung mengaku puas dengan hasil turnamen, khususnya di nomor ganda, karena tampilnya petenis Indonesia sebagai juara.
"Mestinya di nomor tunggal Sandy juga dapat menjadi juara. Saya lihat peluangnya terbuka," tutur Teddy.
Pada pertandingan babak final tunggal hari Minggu, Sandy yang ditempatkan sebagai unggulan pertama akan menghadapi petenis China bukan unggulan, Zi Yang. Pertandingan dijadwalkan berlangsung mulai pukul 10.00 WIB.(*)
(ANT-133/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010