Kami berharap kekurangan tim usai babak kualifikasi di Filipina bisa diperbaiki karena kebetulan persiapannya kali ini sangat panjang sekitar satu bulan setengah

Jakarta (ANTARA) - Asisten pelatih tim nasional bola basket Indonesia Wahyu Widayat Jati mengatakan bahwa skuad Merah Putih tidak akan gentar meski dikepung tim-tim kuat pada FIBA Asia Cup 2021 di Jakarta, 17-29 Agustus mendatang.

Menurut Wahyu, persiapan timnas hingga saat ini sudah maksimal dan beberapa kekurangan dalam laga kualifikasi pun sudah ada perbaikan sehingga timnas Indonesia masih mempunyai harapan.

“Karena ini kan tim terbaik di Asia, jadi saya rasa semuanya punya kekuatan yang baik terutama negara-negara yang olahraga basketnya sudah menjadi budaya, seperti Korea Selatan, China, Lebanon, dan Iran yang biasanya mereka ini menjadi langganan untuk ke World Cup,” kata Wahyu dikutip laman resmi IBL, Minggu.

Baca juga: Timnas basket batal tampil di playoff kualifikasi FIBA Asia Cup 2021

Setelah melakoni kualifikasi di Filipina pada Juni lalu, timnas hanya memiliki waktu latihan satu setengah bulan sebelum berlaga di FIBA Asia Cup 2021. Meski begitu, Wahyu tetap percaya diri tim asuhan Rajko Toroman itu bisa tampil jauh lebih baik.

“Kalau saya pribadi persiapan sesuai yang sudah direncanakan head coach saja karena head coach tentu sudah punya pemikiran dan pengalaman lebih dalam menangani sebuah tim nasional,” tuturnya.

“Kami berharap kekurangan tim usai babak kualifikasi di Filipina bisa diperbaiki karena kebetulan persiapannya kali ini sangat panjang sekitar satu bulan setengah,” tutupnya.

Timnas basket Indonesia punya misi cukup sulit karena harus tembus peringkat delapan besar di FIBA Asia Cup jika ingin lolos langsung ke putaran final FIBA World Cup 2023 yang akan digelar di tanah sendiri.

Namun demi memuluskan misi tersebut, PP Perbasi telah mulai melakukan naturalisasi tiga pemain baru, yaitu Dame Diagne, Serigne Modou Kane, serta pemain yang sempat tergabung dengan klub NBA Cleveland Calvaliers, Marques Terrell Bolden.

Mereka telah melewati proses rapat dengar pendapat (RDP) secara virtual dengan Menteri Pemuda dan Olahraga, Komisi III dan Komisi X DPR RI sebelum diproses lebih lanjut oleh Kementerian Hukum dan HAM untuk mengucap sumpah janji menjadi WNI.

Baca juga: PP Perbasi mulai proses naturalisasi tiga pemain baru
Baca juga: Demi Piala Dunia FIBA 2023, Perbasi dorong upaya naturalisasi

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021