Sidoarjo (ANTARA News) - Semburan baru setinggi tujuh meter di pinggir Jalan Raya Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, kembali aktif, menyusul turunnya permukaan tanah di kawasan tersebut.
"Jika sebelumnya hanya ada dua semburan baru, kini muncul beberapa semburan baru dengan volume yang lebih kecil," kata Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) Achmad Zulkarnaen, Sabtu.
Sama dengan semburan sebelumnya yang sempat terjadi beberapa hari lalu, katanya, semburan kali ini juga mengeluarkan material semburan seperti air dan lumpur.
Selain itu, semburan lumpur itu juga mengeluarkan material lain seperti pasir dan gas metan yang sangat rentan terbakar jika tersulut api.
BPLS memasang garis penghalang dengan tujuan supaya masyarakat tidak mendekat ke lokasi semburan.
"Kami tidan ingin masyarakat mendekat ke lokasi semburan karena kondisinya yang berbahaya," katanya.
Ia menjelaskan semburan di lokasi tersebut sama dengan semburan di lokasi lain yakni berpotensi terbakar karena intensitas gas metan yang keluar lebih dari 10 persen.
"Jika gas metan yang keluar lebih dari sepuluh persen, maka bisa dipastikan semburan baru tersebut mudah terbakar, apalagi semburan yang ada di pinggir Jalan Raya Porong ini berkisar antara 20 sampai 30 persen," katanya.
Ia mengimbau masyarakat tidak menyalakan api, terutama di sekitar lokasi semburan.
Sebelumnya, semburan baru lumpur Lapindo yang ada di belakang Pos Pantau Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) terbakar dan diduga dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.(*)
ANT/E011/AR09
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010