Bogor (ANTARA News) - Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri memuji gerak cepat pemerintah daerah Provinsi Papua Barat dalam mengevakuasi korban banjir bandang di Wasior, Teluk Wondama.
"Kami mengapresiasi Pemda karena bergerak cepat sehingga korban segera dievakuasi," katanya dalam pesan singkat dari Manokwari, Sabtu.
Salim mengungkapkan, 104 meninggal dunia, 185 luka berat, 535 luka ringan dan 68 hilang akibat bencana tersebut.
Mensos dan Menko Kesra Agung Laksono telah tiba di Manokwari, Sabtu pagi, dan disambut Gubernur Papua Barat Abraham Octavianus Atururi di Bandara Rendani.
Mensos menyatakan penduduk Kota Wasior sekitar 7.000 orang. Kini sebagian mengungsi ke Manokwari (1.859), dan Nabire (135).
Pemerintah menetapkan masa tanggap darurat berlangsung sampai 18 Oktober 2010, untuk mencari korban, membersihkan kota, pembangunan rumah sementara dan sekolah darurat.
Menurut dia, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wasior rusak ringan sehingga sebagian korban dibawa ke RS di Manokwari dan Nabire.
Sementara itu, Gubernur Papua Barat Abraham Octavianus Atururi meminta alat berat untuk menangani masalah pascabanjir.
"Kami butuh alat berat untuk membersihkan kota dan mencari korban yang tertimbun longsor. Kami juga sudah menyiapkan lahan untuk permukiman sementara di tempat yang aman," katanya. (*)
A035/N002/AR09
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010